Evaluasi Sensori, Karakteristik Fisik, Kandungan Gizi, Umur Simpan dan Daya Terima Sup Krim Labu Kuning (Cucurbita moschata) Diperkaya Tempe untuk Lanjut Usia.
View/Open
Date
2020Author
Aulia, Salma Shafrina
Setiawan, Budi
Sinaga, Tiurma
Metadata
Show full item recordAbstract
Jumlah lansia saat ini terus menerus meningkat. Peningkatan jumlah lansia diiringi dengan meningkatnya penyakit degeneratif seperti demensia. Demensia merupakan penyakit dengan gejala penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan komplikasi seperti imobilitas, gangguan menelan, bahkan kematian. Salah satu penyebab demensia yaitu defisiensi zat gizi baik makro maupun mikro seperti defisiensi protein, vitamin B12, dan vitamin B6 serta kurangnya β-karoten sebagai antioksidan dalam tubuh. Pada lansia juga terjadi berbagai perubahan fisik dan fisiologis seperti penurunan kemampuan sensori, kesulitan menelan, dan penurunan fungsi organ. Hal ini membuat lansia memerlukan perlakuan khusus untuk memenuhi kebutuhan gizinya, salah satunya dengan membuat formulasi makanan tambaha dengan tekstur lembut, mudah disajikan dan memenuhi kebutuhan zat gizi lansia. Pangan yang dapat dikembangkan adalah sup krim dengan bahan baku labu kuning dan tempe karena mengandung tinggi β-karoten, vitamin B6, B12 dan kandungan gizi lainnya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat formulasi dan menganalisis karakteristik sensori, kandungan gizi, umur simpan serta daya terima sup krim. Penelitian ini menggunakan metode factorial randomized design dengan mengombinasikan jenis pengolahan sup krim (segar dan instan) dan penambahan tempe (0%, 75%, dan 100% dari komposisi labu kuning). Analisis sensori menggunakan uji rating dan uji rangking, analisis proksimat menggunakan metode AOAC, kadar β-karoten, Vitamin B6 dan B12 menggunakan HPLC, kadar serat pangan metode enzimatis, umur simpan menggunakan metode Arrhenius, daya terima menggunakan uji hedonik dan daya terima pada lansia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pengolahan dan penambahan tempe pada pembuatan sup krim mempengaruhi nilai kesukaan panelis dan kandungan gizi. Sup krim instan tidak berbeda tingkat kesukaannya terhadap sup krim segar. Sup krim dengan penambahan tempe 75% masih disukai oleh panelis bila dibandingkan dengan sup krim tanpa penambahan tempe. Sup krim memiliki kisaran pH antara 5.40-5.70, viskositas 1250 cP-2190 cP, daya rehidrasi 5.515 g/mL -6.472 g/mL dan rendemen 19.44%-26.9%. Pada analisis proksimat, sup krim segar memiliki kadar air 7.122%-7.968%, kadar abu 3.856%-5.719%, protein 10.146%- 31.853%, lemak 13.303%- 29.531%, karbohidrat 41.224%- 46.636%, serat kasar 2.853%- 5.117%. Sup krim instan memiliki kadar air 1.685%- 2.195%, kadar abu 1.181%- 2.061%, protein 9.756%- 23.086%, lemak 15.471%- 30.015%, karbohidrat 54.713%-59.158%, serat kasar 1.373%-4.777%. Pada analisis lanjutan, sup krim segar tanpa dan dengan penambahan tempe masing-masing memiliki kandungan serat pangan 18.021% dan 28.159 %,vitamin B1211.786 ppm dan 22.116 ppm, vitamin B6 1.40 ppm dan 1.44 ppm, β-karoten 2.483 g/kg dan 1.886 g/kg sementara sup krim instan tanpa dan dengan penambahan tempe masing-masing memiliki kandungan serat pangan 24.929% dan 30.433%, vitamin
B126.044 ppm dan 8.288 ppm, vitamin B6 1.50 ppm dan 1.38 ppm, β-karoten 1.203 g/kg dan 0.651g/k.
Formula terbaik yang dipilih pada penelitian ini adalah formula dengan penambahan tempe 75% karena formula tersebut memiliki kandungan gizi yang tinggi dengan tingkat kesukaan yang cukup baik dibandingkan dengan formula lainnya. Selanjutnya formula terpilih diujicobakan kepada lansia untuk mengetahui tingkat penerimaannya. Sebanyak 55% dapat menghabiskan supkrim dengan baik. Nilai tingkat penerimaan secara keseluruhan yaitu 3.5-4.12 yang berarti para lansia menyukai sup krim dengan penambahan tempe.
Penurunan mutu produk diamati melalui parameter kadar air, aktivitas air (aw) dan oksidasi lemak (menggunakan bilangan TBA). Selama penyimpanan, nilai kadar air, aw, dan bilangan TBA hanya mengalami sedikit perubahan. Pendugaan umur simpan dihitung dengan metode Arrhenius menggunakan parameter bilangan TBA. Hasil analisis menunjukkan bahwa sup krim instan dapat bertahan 1.18-2 tahun.
Collections
- MT - Human Ecology [2275]