Identifikasi Profil Serat Pangan pada Polong dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.).
View/Open
Date
2020Author
Surya Aulia H
Zakaria, Fransiska Rungkat
Lioe, Hanifah Nuryani
Metadata
Show full item recordAbstract
Konsumsi serat pangan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini
disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang mengkonsumsi pangan secara
tidak utuh. Sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya angka penyakit
degeneratif setiap tahunnya. Kacang-kacangan utuh telah diketahui memiliki serat
pangan yang tinggi. Kecipir merupakan salah satu kacang-kacangan yang telah
diteliti mengandung protein dan serat pangan tinggi. Tanaman kecipir dapat
dikonsumsi mulai dari daun, buah muda, umbi dan bijinya. Biji kecipir terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu kulit biji, endosperma dan lembaga. Perbedaan komposisi
serat pangan penyusun kulit biji dan endosperma biji kecipir belum dilaporkan
sampai saat ini, sehingga perlu dilakukan identifikasi komponen penyusun serat
pangannya. Tujuan penelitian ini adalah melakukan karakterisasi serat pangan
yang terdapat pada polong, biji utuh, endosperma, kulit biji, dan biji dalam kaleng,
selanjutnya mengidentifikasi komponen serat NDF, ADF, hemiselulosa, selulosa,
lignin, β-glukan, rafinosa, stakiosa dan verbaskosa. Penelitian ini dilakukan dalam
tiga tahapan yaitu preparasi sampel, karakterisasi serat pangan pada kecipir dan
dilanjutkan dengan identifikasi komponen penyusun serat pangan pada polong,
biji utuh, endosperma, kulit biji, dan biji dalam kaleng. Data hasil penelitian
kemudian diolah menggunakan SPSS 21.0 dan PCA (Principle Component
Analysis) menggunakan program XLSTAT versi 2014.
Hasil analisis menunjukkan bahwa polong, biji utuh, endosperma, kulit biji,
dan biji dalam kaleng memiliki komponen serat pangan yang sama yaitu, rafinosa,
stakiosa, verbaskosa, ADF, NDF, hemiselulosa, selulosa, lignin, dan β-glukan
namun dengan jumlah yang berbeda.
Berdasarkan hasil analisis PCA polong dan biji utuh memiliki karakteristik
serat dominan yang berbeda. Biji utuh dominan pada serat pangan larut air (SDF),
serat pangan total (TDF), serat pangan tidak larut air (IDF) serta lignin, sedangkan
polong dengan komponen serat dominan yaitu rafinosa. Endosperma memiliki
komponen serat dominan berupa stakiosa dan β-glukan. Kulit biji memiliki
komponen dominan yaitu selulosa, ADF, NDF, hemiselulosa, lignin, IDF, TDF.
Endosperma didominasi oleh komponen serat pangan yang tergolong larut air,
sedangkan kulit biji didominasi oleh serat pangan yang tergolong tidak larut air.
Biji utuh dan biji utuh dalam kaleng dipetakan dalam satu kuadran pada hasil
analisis PCA. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemanasan tidak merubah
karakteristik serat pangan pada biji utuh kecipir. Berdasarkan hasil penelitian
sebaiknya biji kecipir diolah dan dikonsumsi dalam bentuk biji utuh agar seluruh
komponen serat pangan yang dikandung dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2336]