Penghambatan Proliferasi Sel Kanker Kolon WiDr In Vitro oleh Ekstrak Bekatul Beras Hitam Fermentasi
Abstract
Bekatul merupakan hasil samping proses penyosohan beras. Bekatul beras
hitam mengandung beragam komponen bioaktif yang berpotensi menghambat
pertumbuhan sel kanker kolon. Kanker kolon saat ini menempati posisi ketiga
tertinggi penyebab kematian di dunia. Penghambatan perkembangan sel kanker
kolon oleh komponen bioaktif dalam bekatul, tergolong pada preventif. Proses
fermentasi pada bekatul mengunakan kultur kapang, dilaporkan efektif
meningkatkan komponen-komponen bioaktif. Peningkatan ini disebabkan kapang
menghasilkan enzim-enzim yang mampu melepaskan ikatan komponen bioaktif di
dalam substrat bekatul. Peningkatan komponen bioaktif ini bersinergi dengan
peningkatan aktivitas antioksidan, dan aktivitas antioksidan yang tinggi selalu
memiliki bioaktivitas antikanker yang lebih tinggi, namun peningkatan komponen
bioaktif berbeda-beda bergantung pada jenis inokulum dan waktu fermentasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh waktu fermentasi dan
inokulum terbaik, mengindentifikasi dan menganalisis bekatul non-fermentasi dan
fermentasi yang paling potensial menghambat sel kanker kolon WiDr, dan menduga
mekanisme penghambatan kanker kolon oleh senyawa aktif pada bekatul. Pada
penelitian ini, bekatul beras hitam difermentasi oleh Rhizopus oligosporus
(BFROLI), Rhizopus oryzae (BFRO) masing-masing selama 0, 24, 48, 72 dan 96
jam untuk mengidentifikasi perubahan profil fenolik, flavonoid, dan aktivitas
antioksidan selama fermentasi. Hasil tertinggi dari karakterisasi sifat fungsional
selanjutnya dibandingkan dengan non-fermentasi (0 jam) (BNF) untuk
mengidentifikasi aktivitas sitotoksik, pada sel normal Vero dan sel kanker kolon
WiDr dengan menggunakan uji MTT. Ekspresi mRNA gen penanda proliferasi dan
apoptosis pada sel WiDr juga dianalisis dengan menggunakan Real-Time PCR.
Jenis inokulum dan waku fermentasi terbaik diperoleh pada inokulum
R.oligoporus di 72 jam. Proses fermentasi pada bekatul dapat meningkatkan
kemampuan penghambatan pertumbuhan sel WiDr dengan penghambatan tertinggi
diperoleh pada ekstrak bekatul fermentasi R. oligosporus (BFROLI) dengan nilai
IC50 650.7 μg/mL, sedangkan BFRO IC50 873.9 μg/mL, dan BNF IC50 831.8 μg/mL.
Mekanisme penghambatan sel WiDr melalui penekanan ekspresi gen proliferasi
pcna dan peningkatan ekspresi gen apoptosis p53, caspase-8, caspase-9, dan
caspase-7, dengan peningkatan tertinggi ekspresi gen apoptosis diperoleh pada
ekstrak BFROLI. Proses pasteurisasi dapat menurunkan jumlah
Enterobacteriaceae sebagai indikator bakteri patogen. Dengan demikian, untuk
menghasilkan penghambatan kanker kolon yang maksimal, direkomendasikan
untuk memfermentasi bekatul dengan inokulum R. oligosporus selama 72 jam, dan
melakukan pasteurisasi untuk meningkatkan keamanan pangannya.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2274]