Perkembangan Folikel Pada Ovarium Tikus Tua Setelah Injeksi Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells
View/Open
Date
2020Author
Dianti, Resti Rahma
Boediono, Arief
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penuaan adalah proses yang ditandai dengan penurunan fungsi tubuh. Sistem reproduksi wanita merupakan sistem yang paling cepat menunjukkan proses penuaan. Penuaan reproduksi wanita diantaranya ditandai dengan penurunan perkembangan folikel yang menyebabkan kadar estrogen dalam darah menurun. Kondisi kekurangan estrogen dikenal dengan hipoestrogenemia. Kondisi ini menyebabkan berbagai gangguan fisiologis seperti gangguan siklus estrus, osteoporosis, dan Alzheimer’s. Terapi stem cells dapat menjadi solusi untuk masalah tersebut. Studi sebelumnya melaporkan bahwa injeksi Mesenchymal Stem Cells (MSCs) dapat mengembalikan siklus estrus dan mengembalikan fungsi ovarium tikus yang menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek fisiologis dan histologis penuaan organ reproduksi ovarium tikus tua (Rattus norvegicus) strain Spraque Dawley (SD). Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis perkembangan folikel ovarium tikus tua setelah injeksi human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (hUC-MSCs). Penelitian ini menggunakan tikus tua usia 22-24 bulan, yang dipahami sudah tidak produktif, yang dibandingkan dengan tikus produktif usia 4 bulan, dan tikus tua usia 22-24 bulan yang diinjeksi hUC-MSCs dengan dua dosis, dosis 1 (106 sel/kgBB) dan dosis 2 (107 sel/kgBB). Injeksi dilakukan 4 kali dengan interval 3 bulan. Parameter yang diamati adalah perkembangan folikel, kadar estrogen, dan homing hUC-MSCs dalam jaringan ovarium.
Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah folikel berkembang mengalami penurunan pada tikus usia 22-24 bulan dibandingkan dengan tikus usia 4 bulan. Kadar estrogen antara tikus usia 22-24 bulan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan tikus usia 4 bulan. Pemberian hUC-MSCs dosis 106 sel/kgBB dan 107 sel/kgBB tidak meningkatkan perkembangan folikel dan kadar estrogen tikus usia 22-24 bulan. Pewarnaan immunohistokimia terhadap anti-human mitochondria antibody mengindikasikan tidak ditemukan hUC-MSCs dalam jaringan ovarium. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tikus usia 22-24 bulan telah mengalami penuaan organ reproduksi yang terlihat dari penurunan jumlah perkembangan folikel dan korpus luteum. Jumlah perkembangan folikel pada tikus tua usia 22-24 bulan tidak meningkat setelah injeksi hUC-MSCs melalui intravena dengan dosis 106 sel/kgBB maupun dosis 107 sel/kgBB.
Collections
- MT - Veterinary Science [931]