Kuat Tekan Beton dengan Agregat Daur Ulang sebagai Pengganti Agregat Alam pada Beton Ramah Lingkungan
Abstract
Konsep bangunan hijau yang ramah lingkungan telah berkembang secara
pesat terutama pada bidang konstruksi. Salah satu konsep bangunan hijau yang
terpenting adalah penggunaan material konstruksi. Material alam seperti pasir dan
batu belah merupakan material utama yang mencapai 80% dari perencanaan
pembuatan beton. Pengambilan sumber daya alam yang terus-menerus untuk
agregat dalam campuran beton dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
Pemanfaatan material daur ulang merupakan salah satu metode yang ramah
lingkungan yang dapat mengurangi eksploitasi dan menjaga kelestarian sumber
daya alam.
Penelitian ini bertujuan untuk a). menganalisis karakteristik material limbah
konstruksi sebagai pengganti agregat pada rancang campur beton ramah
lingkungan; b). menganalisis pengaruh penggunaan agregat daur ulang serta
penggantian agregat daur ulang bata merah terhadap karakteristik mortar beton
berdasarkan nilai slump adukan beton; c). menganalisis mutu beton ramah
lingkungan yang dihasilkan ditinjau dari kuat desak dan berat isi beton pada
berbagai umur beton; dan d). merekomendasikan pemanfaatan beton agregat daur
ulang sebagai bahan bangunan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di
laboratorium, dengan membuat tujuh jenis campuran beton dan masing-masing
terdiri dari 4 benda uji. Agregat halus daur ulang bata beton (recycled paving block
aggregate/ RPA) secara parsial diganti dengan agregat halus daur ulang bata merah
(recycled brick aggregate/RBA) sebanyak 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%
berdasarkan beratnya. Pengujian kuat tekan dilakukan pada beton berumur 3, 7, 28,
35 dan 90 hari. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas metode lilliefors,
analysis of variance (ANOVA) dan analisis statistik non parametrik wilcoxon
signed rank test menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan semua campuran beton agregat daur ulang
pada umur 28 hari memiliki kuat tekan yang lebih rendah dibandingkan campuran
beton agregat alam. Kuat tekan beton umur 28 hari pada campuran beton dengan
kode Rec B, Rec C, Rec D, Rec D, Rec E, Rec F, dan Rec G secara berurutan
sebesar 16.94 MPa; 17.16 MPa; 18.22 MPa;1.,60 MPa; 15.32 MPa dan 16.89 MPa.
Hasil ini menunjukkan bahwa beton agregat daur ulang cukup layak menggantikan
agregat alam dengan material daur ulang. Dengan kuat tekan pada umur 28 hari
lebih dari 17 MPa, campuran beton dengan kode Rec C dan Rec D masih dapat
direkomendasikan penggunaannya untuk elemen struktur pada bangunan rumah
tinggal, tetapi campuran beton dengan kode Rec B, Rec E, Rec F, dan Rec G hanya
direkomendasikan untuk beton non-struktur misalnya sebagai dinding pemisah.
Berdasarkan standar yang berlaku campuran beton dengan kode Rec C dan Rec D
dapat digunakan sebagai paving block mutu B misalnya digunakan di tempat parkir.
Beton agregat daur ulang dengan kode Rec B, Rec E, Rec F dan Rec G dapat
digunakan sebagai paving block mutu C dan D misalnya digunakan pada area
pejalan kaki dan taman.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2336]