Hasil Semu Gerakan Sosial Nelayan Cantrang di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
View/Open
Date
2020Author
Nasution, Charity Naysa
Kinseng, Rilus A.
Adiwibowo, oeryo
Metadata
Show full item recordAbstract
Perikanan adalah tentang hubungan antara nelayan dan alam, yang meliputi
hubungan diantara sesama nelayan, nelayan dengan pedagang, pejabat
pemerintah, hingga komunitas lain yang bersaing dalam memperebutkan sumber
daya yang sama. Indonesia dikenal sebagai negara maritim sehingga banyak
penduduk Indonesia yang bermatapencaharian bersumber dari atau berhubungan
dengan laut, salah satunya adalah nelayan. Ditinjau dari segi struktur sosialnya,
nelayan di Indonesia dapat dibagi ke dalam beberapa kelas sosial. Hal ini
mempunyai konsekuensi terhadap pengorganisasian para nelayan tersebut karena
nelayan yang beragam memiliki kepentingan yang beragam pula.
Organisasi seringkali berkaitan erat dengan gerakan sosial. Studi tentang
gerakan sosial menjadi penting untuk memahami masyarakat kontemporer dan
arah pergerakannya. Hal ini dikarenakan gerakan sosial merupakan fenomena
unik, di mana individu-individu di dalamnya bertekad untuk mencapai tujuan
tertentu dengan menerapkan berbagai macam strategi.
Lebih lanjut, gerakan sosial tidak terlepas dari dimensi politik dan
budaya. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam studi mengenai gerakan
sosial sebagai agen perubahan, antara lain adalah peluang dan hambatan politik
serta budaya, dinamika organisasi, dan sumber daya, sehingga dapat terus
menghasilkan studi-studi baru tentang ragam gerakan sosial di banyak negara
yang berbeda, tidak terkecuali Indonesia.
Kemunculan gerakan sosial bukanlah secara tiba-tiba, seringkali sebuah
gerakan sosial yang baru masih berhubungan dengan gerakan yang sebelumnya,
dan dapat dipicu oleh banyak hal seperti perubahan sosial, ekonomi dan politik
skala besar, peluang dan ancaman baru, peristiwa-peristiwa penting, ataupun
kebijakan baru. Salah satu gerakan sosial berkenaan dengan nelayan di Indonesia
yang sempat mencuri perhatian di awal tahun 2018 adalah gerakan penolakan
terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) tentang larangan penggunaan cantrang, yang terkandung di dalam
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015.
Sejumlah nelayan yang mengorganisir diri ke dalam Aliansi Nelayan Indonesia
(ANNI) menentang pemberlakuan kebijakan ini, khususnya bagi kawasan Pantai
Utara Jawa, dengan melakukan gerakan yang mencapai titik puncak pada bulan
Januari tahun 2018 silam di Taman Pandang Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Oleh sebab itu, menggunakan metode mix method, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis dinamika gerakan sosial nelayan serta sejauhmana
gerakan sosial tersebut berhasil mencapai tujuannya. Penelitian dilakukan di Desa
Bajomulyo dan Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah
hingga diperoleh hasil bahwa sinergi dari seluruh faktor pendukung dan
keberhasilan organisasi dalam memobilisasi seluruh sumber daya berpengaruh
terhadap tingkat keberhasilan gerakan sosial di berbagai arena.
Collections
- MT - Human Ecology [2275]