dc.description.abstract | Nilai produksi tanaman padi (Oryza sativa L.) sangat penting sebagai
indikator perekonomian Indonesia. Penggerek batang padi kuning (PBPK) adalah
salah satu hama utama pada tanaman padi. Pada umumnya, petani masih
bergantung pada penggunaan insektisida sintetik dalam mengendalikan hama
tersebut. Pengendalian metode baru yang lebih ramah lingkungan, yaitu
menggunakan pangacauan perkawinan bagi hama penggerek batang padi kuning
mulai diperkenalkan di kalangan petani. Dengan demikian, penelitian ini
bertujuan mempelajari respon penerimaan aplikasi YSB mating disruption
pheromone ditinjau dari isu sosial dan ekonomi, sesuai dengan tingkat
pengetahuan, sikap, dan tindakan petani setempat di Kecamatan Rawamerta,
Kabupaten Karawang Timur, Provinsi Jawa Barat. Pengambilan data diperoleh
melalui metode survei dengan mengisi borang pertanyaan dan wawancara
terstruktur tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam PHT padi
terhadap 76 petani responden yang terlibat dan tidak terlibat dengan kegiatan
pemancangan YSB mating disruption pheromone. Data hasil survei diolah dan
ditabulasikan menggunakan program perangkat lunak Microsoft Excel 2010 yang
kemudian dianalisa secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan petani
memengaruhi metode yang berbeda dalam mengelola hama dan penyakit sesuai
dengan karakteristik, sosial, dan budaya petani. Berdasarkan hasil analisis
deskriptif, petani telah memperoleh pengetahuan mengenai PHT, tetapi mereka
masih kurang memahami dan belum sepenuhnya menerapkan praktik PHT di
sawah mereka. Namun, petani memberikan antusiasme positif terhadap penerapan
pengendalian PBPK menggunakan YSB-MDP. | id |