Hubungan antara Status Gizi dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Anak.
View/ Open
Date
2020Author
Wulandari, Septiyani Rahayu Putri
Khomsan, Ali
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara status gizi dan
lingkungan belajar dengan prestasi belajar anak. Desain penelitian yang
digunakan adalah cross sectional study dengan subjek berjumlah 66 orang, terdiri
atas 33 siswa dengan status gizi normal dan 33 siswa dengan status gizi
gemuk/obesitas. Responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan siswa
yang bersekolah di SDN Polisi 4 kota Bogor siswa kelas V. Persentase responden
yang mengalami kegemukan (22.7%) dan obesitas (27.3%) sama banyaknya
dengan responden yang memiliki status gizi normal (50.0%). Frekuensi konsumsi
diukur menggunakan metode Semi Quantitative Food Frequency Questionaire
(SQFFQ), konsumsi makan dengan Food Recall 2x24 jam, dan aktivitas fisik
dengan Activity Recall 1x24 jam. Lingkungan belajar diperoleh dengan pengisian
25 butir pertanyaan. Hasil uji kolerasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
positif antara asupan energi (r=0.597; p=0.001) dengan status gizi. Dan terdapat
hubungan positif antara asupan lemak (r=0.313; p=0.011) dan tingkat kecukupan
energi (r=0.276; p=0.027) dengan status gizi. Hasil uji kolerasi menunjukkan
bahwa tidak terdapat hubungan signifikan (p>0.05) antara frekuensi sarapan, jam
sarapan, jenis sarapan, dan status gizi dengan nilai matematika, IPA, dan bahasa
Indonesia. Terdapat hubungan negatif antara tempat dan fasilitas belajar (r=-
0.279; p=0.025) dan lingkungan belajar (r=-0.248; p=0.046) dengan nilai
matematika, yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan. Namun
tidak terdapat hubungan signifikan (p>0.05) antara tempat dan fasilitas belajar
serta lingkungan belajar dengan nilai IPA dan bahasa Indonesia. Terdapat
hubungan signifikan antara bimbingan belajar (r=0.246; p=0.048) dengan nilai
IPA. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan signifikan (p>0.05) antara bimbingan
belajar dengan nilai matematika dan bahasa Indonesia, serta tidak terdapat
hubungan signifikan (p>0.05) antara aktivitas belajar dengan nilai matematika,
IPA, dan bahasa Indonesia.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]