Aktivitas Antiglikasi dan Antioksidan Ekstrak Metanol Batang Xylocarpus granatum dan Fraksinya.
View/Open
Date
2019Author
Noviarni, Intan
Batubara, Irmanida
Putri, Sastia Prama
Metadata
Show full item recordAbstract
Xylocarpus granatum merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai tanaman kosmetika, salah satunya ialah sebagai inhibitor tirosinase untuk mengobati penyakit hiperpigmentasi dan melanosis pada kulit. Penelitian terdahulu menunjukkan bagian batang X. granatum memiliki aktivitas antioksidan dan inhibitor tirosinase terbaik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan aktivitas antiglikasi dan antioksidan ekstrak metanol batang X. granatum dan fraksinya.
Xylocarpus granatum diekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut metanol sehingga diperoleh ekstrak metanol kasar. Ekstrak metanol kasar difraksionasi menggunakan ekstrasi cair-cair dan diperoleh 3 fraksi, yaitu fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi metanol. Ekstrak dan fraksi yang diperoleh diuji kandungan fitokimianya. Selain itu, aktivitas antioksidan dilkukan menggunakan metode DPPH (2,2 difenil-1-pikrilhidrazil) dan kemampuan antiaging melalui aktivitas inhibisi pembentukan advanced glycation end product (AGEs) juga ditentukan pada ekstrak dan fraksi. Fraksi dengan aktivitas antioksidan dan antiglikasi terbaik kemudian difraksionasi menggunakan kolom kromatografi dengan eluen diklorometana:kloroform. Fraksi yang dihasilkan dari proses fraksionasi kemudian diuji aktivitas antioksidan dan antiglikasi untuk mengetahui fraksi teraktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak dan semua fraksi mempunyai aktivitas antioksidan dan antiglikasi yang berbeda signifikan (P <0.05). Fraksi n-heksana memiliki aktivitas antiglikasi dan antioksidan yang kurang aktif dibandingkan dengan ekstrak, fraksi etil asetat dan fraksi metanol. Aktivitas antiglikasi dan antioksidan yang paling aktif ditemukan pada fraksi metanol dengan IC50 masing-masing yaitu 71.55 ppm dan 8.52 ppm. Fraksi metanol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenolik dan triterpenoid.
Fraksionasi dilakukan terhadap fraksi metanol sehingga diperoleh 5 fraksi. Fraksionasi lanjutan menggunakan kolom kromatografi dipandu dengan bioassai menunjukkan Fraksi 1 mempunyai aktivitas antiglikasi dan antioksidan terbaik. Berdasarkan warna spot kromatogram yang terbentuk pada UV 366 nm, komponen kimia yang terkandung dalam fraksi teraktif adalah golongan flavonoid.
Collections
- MT - Animal Science [1236]