Deteksi Spesies Mamalia Menggunakan DNA Lingkungan dari Kubangan Garam Alami Adudu, Suaka Margasatwa Nantu, Gorontalo, Sulawesi.
View/Open
Date
2019Author
Jabbar, Ahmad Abdul
Suryobroto, Bambang
Rianti, Puji
Metadata
Show full item recordAbstract
Deteksi keberadaan spesies mamalia merupakan langkah penting dalam
penilaian keanekaragaman hayati dan pengelolaan populasi satwaliar di habitat
alami. Sejumlah penelitian terdahulu menunjukkan keberhasilan pendekatan
metabarkoding eDNA dalam mendeteksi keberadaan spesies-spesies mamalia.
Sebagian mamalia terestrial diketahui memanfaatkan kubangan garam alami
sebagai sumber mineral di dalam diet dan meninggalkan material genetik yang
dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan spesies mamalia. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi keandalan metode metabarcoding
eDNA menggunakan primer MiMammals dari penanda 12S rRNA dalam
mendeteksi spesies mamalia endemik Sulawesi dari sampel air kubangan garam
alami Adudu.
Penelitian ini dilakukan di kubangan garam alami Adudu, Suaka
Margasatwa Nantu, Gorontalo, Indonesia. Kerja lapangan dilakukan pada
pertengahan September 2017. Prosedur metabarkoding eDNA telah dilakukan
untuk mendeteksi keberadaan mamalia dari kubangan garam alami ini. Sampel air
dari kubangan garam alami tersebut difilter dan kemudian DNA lingkungan
diekstraksi menggunakan DNeasy Blood and Tissue kit. Kemudian pustaka
amplikon disusun melalui amplifikasi PCR dan sekuensing menggunakan
platform MiSeq Illumina. Pengolahan data sekuen dan penentuan taksonomi
dilakukan menggunakan dua platform bioinformatika, PipeCraft-1.0 dan
OBITools-1.2.13.
Tiga sampel DNA berhasil diekstraksi dan digunakan untuk penyusunan
pustaka amplikon. Proses penyaringan kualitas dan penggabungan R1 dan R2
menghasilkan 131.275 urutan basa dengan panjang minimum 161 pb, panjang
maksimum 252 pb, dan panjang rata-rata 232 pb. Pemrosesan reads menghasilkan
urutan basa yang akan dikelompokkan untuk menyusun tabel OTU, penentuan
taksonomi mencari urutan basa yang sangat mirip di dalam database referensi
untuk menentukan identitas mamalia Sulawesi hingga tingkat spesies.
Dua spesies mamalia Sulawesi berhasil dideteksi, yaitu anoa dataran rendah
(Bubalus depressicornis) dan babirusa (Babyrousa babyrussa). Reads yang
teridentifikasi sebagai babirusa Buru (Babyrousa Babyrussa, Linnaeus, 1758)
kemungkinan besar adalah false-positive, karena lokasi studi tidak termasuk ke
dalam range distribusi alami dari spesies ini. Kemungkinan urutan basa tersebut
seharusnya teridentifikasi sebagai babirusa Sulawesi Utara (Babyrousa
celebensis, Deninger, 1910). Keakuratan identifikasi spesies mamalia
menggunakan metabarcoding eDNA dipengaruhi oleh prosedur metabarkoding
eDNA, ketersediaan database referensi, dan perilaku mamalia.