dc.description.abstract | Sulawesi adalah pulau yang dipengaruhi oleh tiga cekungan lempeng utama yaitu lempeng Samudra Pasifik, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan beberapa patahan atau sesar dan menyebabkan kegempaan intensif dan bencana lainnya di kawasan tersebut. Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah adalah daerah rawan bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi. Dampak dari bencana tersebut membuat kerugian yang sangat besar apalagi daerah tersebut memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Pentingnya rencana mitigasi bencana di daerah tersebut agar korban jiwa, kerusakan fasilitas umum, dan kerugian lainnya dapat diminimalisir. Rencana mitigasi tersebut terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, analisis, sintesis, dan pembuatan rekomendasi rencana. Secara keseluruhan daerah Kota Palu rawan terhadap bencana. Daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap 3 bencana memiliki luas total 446 hektar. Sedangkan untuk daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap 2 bencana dan 1 bencana memiliki luas total masing-masing 3.364 hektar dan 3.873 hektar. Ada 3 pembagian zona berdasarkan potensi bencana yang ada di Kota Palu. Zona A adalah zona yang rawan terhadap bahaya bencana gempa bumi. Luas keseluruhan dari Zona A sebesar 9.100 hektar. Zona B adalah zona untuk daerah penanaman hutan mangrove. Luas keseluruhan Zona B sebesar 572 hektar. Zona C adalah zona yang rawan terhadap bahaya likuifaksi. Tanaman tersebut diharapkan mampu menyerap air tanah jenuh serta mengurangi pergerakan tanah agar tidak bergeser. Luas keseluruhan Zona C sebesar 1.556 hektar. Daerah yang rentan terhadap bencana direkomendasikan untuk direlokasi ke daerah yang aman sesuai dengan lokasi relokasi yang telah direkomendasikan. Luasan daerah relokasi yang direkomendasi di kemiringan lereng yang datar sebesar 6.093 hektar dan di kemiringan lereng yang landai sebesar 5.557 hektar. | id |