Show simple item record

dc.contributor.advisorPrijono, Djoko
dc.contributor.advisorTondok, Efi Toding
dc.contributor.authorHariyanti, Puspa
dc.date.accessioned2020-02-12T03:01:37Z
dc.date.available2020-02-12T03:01:37Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101905
dc.description.abstractCabai merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penggunaan fungisida sintetik secara berlebihan dapat meninggalkan residu pada produk yang dipanen. Selain penggunaan fungisida, penanganan pascapanen cabai dapat dilakukan dengan penyimpanan pada suhu rendah. Namun, penanganan pascapanen pada suhu rendah masih sangat terbatas di kalangan petani tradisional. Selain itu, penggunaan fungisida nabati sebagai alternatif untuk mengendalikan penyakit cabai belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan menentukan keefektifan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L., Annonaceae) dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga [L.] Wild., Zingiberaceae) dalam mengendalikan antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici pada cabai selama penyimpanan. Uji penghambatan ekstrak uji terhadap C. capsici dilakukan dengan metode peracunan media. Penghambatan pertumbuhan C. capsici oleh ekstrak metanol rimpang lengkuas kering pada konsentrasi 1.43%-4.16% sekitar 11%–81% dan oleh ekstrak segar pada konsentrasi 1.14%-8.80% sekitar 19%–77%. Ekstrak metanol daun sirsak kering dapat menghambat pertumbuhan C. capsici namun tingkat hambatan tidak berbanding lurus dengan tingkat konsentrasi. Ekstrak daun sirsak segar tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan C. capsici sehingga tidak berpotensi sebagai fungisida nabati. Uji in vivo dilakukan dengan merendam buah cabai dalam larutan ekstrak. Ekstrak metanol rimpang lengkuas kering menghambat perkembangan lesio antraknosa dengan IC50 3.06% (0.306 g/L) dan IC95 6.89% (0.689 g/L), sedangkan IC50 dan IC95 dari ekstrak rimpang lengkuas segar masing-masing 4.42% (0.442 g/L) dan 32.7% (3.27 g/L). Selain itu, ekstrak rimpang lengkuas juga dapat menekan susut bobot buah cabai dan memperpanjang masa inkubasi penyakit antraknosa pada buah cabai.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPlant Protectionid
dc.subject.ddcPlant Diseaseid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePotensi Ekstrak Daun Sirsak dan Rimpang Lengkuas sebagai Pengendali Penyakit Antraknosa (Colletotrichum capsici) pada Cabai selama Penyimpanan.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAntraknosaid
dc.subject.keywordColletotrichum capsiciid
dc.subject.keyworddaun sirsakid
dc.subject.keywordfungisida nabatiid
dc.subject.keywordrimpang lengkuasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record