dc.description.abstract | Penyakit mati meranggas Botryodiplodia theobromae merupakan salah satu
masalah dalam produksi jeruk di Indonesia. Asap cair dilaporkan memiliki sifat
antifungi, memacu pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan ketahanan tanaman
terhadap serangan hama dan penyakit. Kemampuan asap cair tempurung kelapa
dalam menghambat B. theobromae belum pernah dilaporkan sehingga masih perlu
dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis asap cair tempurung
kelapa yang efektif dalam menghambat pertumbuhan B. theobromae penyebab mati
meranggas tanaman jeruk. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikologi
Tumbuhan dan Rumah Kaca Cikabayan IPB pada bulan Februari sampai Juli 2019.
Asap cair yang digunakan merupakan koleksi dari Laboratorium Mikologi
Tumbuhan Institut Pertanian Bogor, isolat uji B. theobromae berasal dari Situ Gede
dan bibit jeruk berasal dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
(Balitjestro), Malang. Pengujian in vitro yang dilakukan dengan mengevaluasi daya
hambat asap cair terhadap pertumbuhan B. theobromae pada media PDA.
Pengamatan dilakukan terhadap penghambatan pertumbuhan B. theobromae sejak
hari pertama setelah isolasi sampai pertumbuhaan B. theobromae pada kontrol
memenuhi cawan petri. Pengujian fitotoksisitas asap cair dilakukan dengan
penyemprotan asap cair sebanyak 10 ml ke batang tanaman jeruk yang telah dilukai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair dengan konsentrasi ≥4% tidak
direkomendasikan untuk diaplikasikan karena bersifat fitotoksik. Asap cair dengan
kosentrasi 1.75% efektif menghambat pertumbuhan cendawan B.theobromae
secara in vitro dengan penghambatan sebesar 40.56%. | id |