Analisis Debit Puncak dan Pemetaan Kerentanan Longsor di Sub DAS Cipunagara Hulu, Kabupaten Subang
View/Open
Date
2019Author
Rimbawanto, Septian Ardi
Arifjaya, Nana Mulyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Sub DAS Cipunagara Hulu memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi curah hujan rencana dan debit puncak, membuat peta kerentanan tanah longsor, dan mengidentifikasi potensi pengembangan wisata di Sub DAS Cipunagara Hulu. Sub DAS Cipunagara Hulu memiliki luasan sebesar 11 140 ha. Analisis hidrologi digunakan untuk mengetahui besarnya debit puncak dan metode skoring digunakan untuk membuat peta kerentanan longsor. Sub DAS Cipunagara Hulu memiliki curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2556 mm/tahun dan distribusinya sesuai dengan Log Pearson Type-III. Debit puncak dihitung berdasarkan data hujan tahun 2005 – 2015 dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun dengan besaran debit puncak 227 m3/detik, 286 m3/detik, 327 m3/detik, 379 m3/detik, 482 m3/detik, dan 459 m3/detik. Sub DAS Cipunagara Hulu memiliki daerah dengan kategori “Rentan” seluas 50.96 ha dan didominasi oleh penggunaan lahan berupa jalan. Potensi pengembangan wisata di Sub DAS Cipunagara Hulu sebanyak 25 objek wisata dan 10 diantaranya belum dikelola dengan baik. Batas penetapan sistem peringatan dini bencana banjir yaitu apabila debit lebih dari 213.62 m3/detik dan untuk longsor apabila curah hujan lebih dari 87.6 mm/hari. Pencegahan longsor dapat dilakukan dengan melakukan kajian kesesuaian lahan, penguatan tebing, dan penerapan teknik konservasi tanah dan air.
Collections
- UT - Forest Management [3095]