Analisis Pemasaran Kayu Rakyat di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Perkembangan hutan rakyat semakin signifikan dengan pontensi sosial,
ekonomi dan ekologi yang dimilikinya. Hal ini mejadi salah satu harapan bagi
pertumbuhan pendapatan negara dari sektor kehutanan. Karena keterbatasan
informasi pasar yang dimiliki, petani hanya bertindak sebagai pengambil harga
dan hanya mendapatkan bagian yang sedikit, sehinga petani cenderung menjadi
pihak yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pasar,
saluran pemasaran dan marjin serta efisiensi pemasaran pada pemasaran kayu
rakyat jenis sengon, mahoni dan rimba campuran. Analisis struktur pasar
dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif untuk
mengetahui jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk pasar dan diferensiasi
produk. Metode kuantitatif dilakukan dengan pendekatan konsentrasi pasar yaitu
dengan menggunakan indeks Herfindhal (Indeks H). Analisis saluran pemasaran
dilakukan dengan metode kualitatif dengan melihat tujuan pemasaran kayu oleh
pelaku pemasaran. Analisis marjin pemasaran dilakukan dengan menghitung
selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian kayu rakyat pada setiap
tingkatan lembaga pemasarannya. Efisensi pemasaran dilakukan berdasarkan
marjin pemsaran dan farmer’s share atau besarnya bagian yang diterima petani.
Berdasarkan analisis kualitatif, struktur pasar pada pemasaran kayu rakyat
pada tingkat petani adalah pasar persaingan sempurna. Sedangkan pada tingkat
tengkulak, industri penggergajian dan industri pengolahan kayu adalah pasar
persaingan monopolistik. Berdasarkan analisis kuantitatif struktur pasar yang
terjadi adalah pasar persaingan sempurna dengan nilai indeks H pada tingkat
tengkulak, industri penggergajian dan industri pengolahan secara berturut-turut
adalah 0.044, 0.047, dan 0.094. Terdapat empat saluran pemasaran pada
pemasaran kayu sengon, enam saluran pemasaran kayu mahoni dan dua saluran
pemasaran kayu rimba campuran. Saluran yang paling efisien pada pemasaran
kayu jenis sengon adalah saluran tiga. Saluran dua menjadi saluran yang paling
efisien pada pemasaran kayu jenis rimba campuran. Sedangkan pada pemasaran
kayu mahoni saluran yang paling efisien adalah saluran tiga. Marjin pemasaran
tertinggi diperoleh industri penggergajian pada pemasaran kayu jenis sengon dan
rimba campuran. Sedangkan marjin pemasaran pada pemasaran kayu jenis mahoni
diperoleh industri pengolahan kayu.
Collections
- UT - Forest Management [3097]