dc.description.abstract | Pertumbuhan industri pariwisata telah mempengaruhi berkembangnya
destinasi wisata baru dengan beragam aktivitasnya, dan mendorong inisiatif
masyarakat untuk mengembangkan daerahnya hingga ke pelosok desa. Kegiatan
ekowisata dapat mendorong kegiatan konservasi alam dan budaya, serta mendorong
pemenuhan kebutuhan berwisata. Pola perilaku wisatawan perlu dianalisis untuk
dapat mengelola dengan baik kunjungan wisatawan ke destinasi dan untuk
mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Pengembangan desa wisata sebagai
destinasi berbasis ekowisata yang berkelanjutan perlu adanya perhatian terhadap
beberapa aspek psikologis yang mengiringi kebutuhan untuk berwisata dan
pemilihan destinasinya, antara lain persepsi, motivasi dan preferensi wisatawan.
Selanjutnya, aspek-aspek tersebut dielaborasikan dengan tujuh pilar pengembangan
ekowisata, yang kemudian dapat dipetakan pola perilaku (behavior patterns)
wisatawan. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana
merancang model perilaku wisatawan pada destinasi desa wisata untuk
memperoleh pengalaman, kepuasan, kenangan dan pendidikan, serta memberikan
manfaat ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi kepada masyarakat.
Penelitian ini menganalisis perilaku wisatawan di desa wisata dengan
mengacu pada proses perilaku 3 tahap berwisata yaitu sebelum aktivitas berwisata
(pre-activity), aktivitas selama berwisata (on-going activity), dan aktifitas setelah
berwisata (post-activity). Kegiatan sebelum berwisata terdiri dari aspek persepsi
awal, motivasi, dan preferensi terhadap desa wisata sebagai pilihan tujuan.
Aktivitas selama berwisata dianalisis dengan mengamati perilaku wisatawan di
desa wisata selama berwisata, dan kegiatan setelah berwisata dianalisis dengan
menyelidiki persepsi akhir, kepuasan, dan keinginan untuk kembali mengunjungi
desa wisata.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan metode One Score-
One Indicator Scoring System. Kuesioner berisi 7 kriteria seputar pariwisata
pedesaan seperti budaya material, budaya immaterial, kondisi alam pedesaan,
kegiatan masyarakat pedesaan, karakteristik warga desa, atmosfir suasana desa, dan
ekonomi masyarakat. Analisis data dilakukan dengan metode statistik korelasi dan
regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahapan Pre-Activity variabel
Persepsi awal memiliki skor yang paling tinggi yaitu 5,22 diikuti oleh skor Motivasi
sebesar 4,99 dan skor Preferensi 4,84. Secara umum penilaian sikap pengunjung
pada tahap Pre-Activity ini memiliki skor yang positif dengan nilai > 4 (dengan
rentang nilai 1 – 7 point). Para pengunjung yang rata – rata adalah kaum terpelajar
diduga sudah memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang bagaimana perilaku
berwawaskan lingkungan di desa wisata. Pada tahap On-Going Activity skor
perilaku pengunjung di desa wisata menunjukkan skor yang cukup tinggi yaitu > 6
dengan trend yang positif dari perilaku pada kondisi 1 (on going 1) sampai dengan
pada kondisi 3 (on going 3). Skor On-Going Activity berturut – turut adalah 6,45
pada kondisi I, 6,47 pada kondisi II, dan 6,49 pada kondisi III. Berdasarkan skor
On-Going Activity dapat disampaikan bahwa secara umum para pengunjung di desa
wisata sudah menunjukkan perilaku yang berwawaskan lingkungan. Selanjutnya
pada tahap Post-Activity skor perilaku pengunjung yang terdiri dari persepsi akhir,
kepuasan dan keinginan untuk berkunjung kembali juga menunjukkan skor yang
positif. Pada variabel persepsi akhir diperoleh skor 5,26 dimana terdapat
penambahan 0,04 point dari persepsi awal. Nilai kepuasan pengunjung adalah 5,00
atau dapat dikatakan cukup tinggi. Sedangkan skor keinginan untuk kembali juga
bernilai cukup tinggi yaitu 4,98.
Pada hasil pendugaan persamaan kepuasan pengunjung di desa wisata dan
keinginan untuk kembali (willingness to repeat ) diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut : Kepuasan wisatawan = 1.564 -0.0740 persepsi + 0.324 motivasi
+ 0.215 preferensi - 0.429 on-going 1 - 0.249 on-going 2 + 0.476 on-going 3
+ 0.4660 persepsi akhir. Variabel yang memberikan pengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengunjung adalah motivasi, preferensi dan persepsi akhir. Selanjutnya
hasil analisis regresi terhadap keinginan untuk kembali (willingness to repeat)
adalah Willingness to repeat = -1.896 - 0.076 persepsi + 0.037 motivasi
+ 0.328 preferensi + 0.057 post perception + 0.07 on going 1 + 0.302 on going 2
+ 0.044 on going 3 + 0.502 kepuasan. Variabel preferensi dan kepuasan
merupakan variabel yang signifikan mempengaruhi keinginan untuk kembali
Hasil analisis korelasi terhadap variabel pre-activity, on-going activity dan
post-activity, menunjukkan bahawa variabel pada tahap pre-activity, berkorelasi
positif terhadap variabel post-activity, sedangkan pada tahap on-going activity,
tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Ditinjau dari aspek gender, nampak
bahwa wisatawan perempuan menunjukkan aktivitas yang lebih ramah lingkungan
dan mematuhi tata nilai desa wisata. Dari 512 potensi perilaku yang telah terpola
dalam penelitian ini, menghasilkan 46 pola perilaku yang terobservasi. Selanjutnya
perlu adanya upaya untuk membangun persepsi wisatawan tentang desa wisata,
mengembangkan sumber daya dan mengelola perilaku wisatawan untuk
mengembangkan pariwisata pedesaan sebagai tujuan ekowisata. | id |