Analisis Keberlanjutan dan Pengaruh Utang Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
View/Open
Date
2019Author
Hutaria, Trian
Juanda, Bambang
Purnamadewi, Yeti Lis
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi defisit pada neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) Indonesia menyebabkan pemerintah harus mencari sumber pembiayaan
lain. Utang merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan yang dapat
digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi persoalan tersebut. Penggunaan utang
yang produktif diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia baik
dari sisi permintaan maupun penawaran agregat.
Pada tahun 2014-2017 pemerintah masif melakukan pembangunan nasional
sehingga menyebabkan peningkatan pada pertumbuhan utang pemerintah. Ratarata
pertumbuhan utang pada periode tersebut mencapai nilai 13.9% sedangkan
pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh rata-rata 4.9%. Berdasarkan hal tersebut
kebijakan pemerintah dalam melakukan pembangunan melalui pembiayaan utang
perlu dievaluasi, apakah akan mendorong perekonomian atau memicu pemerintah
dalam kondisi gagal bayar (default), karena beban utang yang tinggi akan
membatasi ruang gerak fiskal (fiscal space) pada masa mendatang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
utang pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi atau Gross Domestic Product
(GDP) growth melalui jenis belanja pegawai, belanja modal dan belanja transfer ke
daerah dan dana desa dalam periode waktu 1981-2017. Metode yang digunakan
adalah Two Stage Least Square dengan model sistem persamaan simultan. Selain
itu dilakukan pula analisis mengenai kondisi keberlanjutan utang pemerintah
menggunakan fiscal reaction function.
Hasil penelitian menunjukan bahwa utang selama periode 2014-2017
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan belanja modal dan belanja
transfer ke daerah dan dana desa tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
belanja pegawai. Selain itu, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jenis belanja
modal dan belanja transfer ke daerah dan dana desa memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan
pengaruh paling tinggi adalah belanja transfer ke daerah dan dana desa. Untuk
analisis keberlanjutan utang pemerintah Indonesia selama periode 1981-2017
terkonfirmasi bahwa pengaruh utang pemerintah periode sebelumnya terhadap
keseimbangan primer memiliki nilai 1.3. Artinya peningkatan 1% dari lag utang
pemerintah mampu meningkatkan nilai keseimbangan primer sebesar 1.3% asumsi
ceteris paribus atau utang pemerintah Indonesia selama periode tersebut berada
pada kondisi utang yang berkelanjutan.
Meskipun demikian, utang tidak dapat dijadikan sebagai sumber pembiayaan
utama. Penerimaan negara yang berasal dari pajak maupun nonpajak perlu untuk
dioptimalkan. Selain itu, perlu adanya perbaikan iklim investasi karena investasi
terbukti mampu menjadi sumber pembiayaan lain selain utang.
Collections
- MT - Economic and Management [3023]