Pertumbuhan, Keragaman Fenotipe, dan Genotipe Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W.Grimes) serta Produktivitas Padi Gogo dalam Sistem Agroforestri
View/Open
Date
2019Author
Azizah, Nikmatul
Wijayanto, Nurheni
Wirnas, Desta
Metadata
Show full item recordAbstract
Agroforestri merupakan pendekatan pertanian terintegrasi antara tanaman berkayu dan tanaman semusim untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi dan beragam. Penanaman sengon dan padi gogo dapat dijadikan suatu pilihan dalam agroforestri. Pemilihan sengon sebagai tanaman berkayu dalam agroforestri dikarenakan sengon memiliki karakteristik cepat tumbuh, tajuknya ringan, dan kayunya bernilai ekonomis. Selain itu, kemampuannya dalam mengikat nitrogen udara diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan nitrogen di dalam tanah.
Beberapa sengon sudah ditanam oleh masyarakat seperti sengon lokal, sengon Solomon, dan sengon Wamena. Pemberian nama ini berdasarkan asal dari tanaman tersebut. Berbagai provenan sengon memiliki pertumbuhan dan resistensi terhadap hama dan penyakit yang berbeda. Adanya faktor lingkungan dan genetik mempengaruhi pertumbuhannya. Studi keragaman fenotipe dan genotipe diharapkan mampu mengidentifikasi kekerabatan antar ketiga provenan sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan pemuliaan.
Kombinasi penanaman berberapa provenan sengon dan berbagai varietas padi gogo pada jarak tanam sengon yang berbeda akan mempengaruhi kondisi lingkungan seperti intensitas cahaya yang diterima tanaman padi. Jarak tanam sengon yang lebih lebar mampu menyediakan ruang penyinaran yang lebih luas dibandingkan dengan jarak tanam yang lebih sempit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan, keragaman fenotipe dan genotipe berbagai provenan sengon dan produktivitas padi gogo dalam sistem agroforestri.
Penelitian pertumbuhan berbagai provenan sengon dianalisis menggunakan ANOVA GLM. Sub penelitian produktivitas padi gogo menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial dengan tiga faktor, dan rancangan keragaman fenotipe menggunakan rancangan acak kelompok. Provenan sengon yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sengon lokal Kendal, sengon Solomon F1, dan sengon Solomon F2 yang ditanam dalam jarak tanam 3.0 m x 1.5 m dan 1.5m x 1.5 m. Varietas padi gogo yang digunakan dalam penelitian ini meliputi IPB 8G, IPB 9G, IPB 3S, Inpago Lipigo 1, dan Inpago Lipigo 2. Penelitian terkait keragaman genotipe menggunakan penanda RAPD untuk membedakan individu sengon secara molekuler dan mengetahui tingkat kedekatannya. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2018 sampai September 2019.
Pertumbuhan berbagai provenan sengon dalam kondisi agroforestri memiliki pengaruh yang berbeda. Sengon Solomon F1 merupakan sengon dengan pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan kedua sengon lainnya. Sengon Solomon F1 memiliki pertumbuhan yang berbeda dengan sengon Solomon F2. Sengon lokal merupakan sengon dengan nilai rataan terkecil pada setiap variabel yang diamati. Pengaruh varietas padi gogo berpengaruh nyata, dan varietas Inpago Lipigo 1 merupakan varietas dengan hasil panen tertinggi. Meskipun demikian, penanaman berbagai varietas padi gogo dalam kondisi agroforestri menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Namun kombinasi padi gogo yang ditanam di bawah tegakan
sengon lokal Kendal pada jarak tanam 3.0 m x 1.5 m mampu menghasilkan hasil panen tertinggi.
Hasil pengamatan keragaman fenotipe dan genotipe berbagai provenan sengon menunjukkan bahwa sengon Solomon F2 dan sengon lokal Kendal memiliki kedekatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sengon Solomon F2 dan sengon Solomon F1. Nilai ketidakdekatan individu berdasarkan jarak genetik mencapai 80%. Nilai ketidakdekatan yang tinggi dapat karena adanya gene flow akibat adanya outcrossing yang dialami sengon.
Collections
- MT - Forestry [1445]