Determinan Positive Deviance pada Balita Keluarga Miskin di Desa Cikarawang dan Aplikasinya di Desa Cihideung Hilir Kabupaten Bogor
View/Open
Date
2019Author
Mukhaira, Inna
Kusharto, Clara Meliyanti
Sukandar, Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Positive Deviance sebagai perubahan perilaku yang sudah dibuktikan di
berbagai negara berkembang sebagai perubahan perilaku untuk mengurangi
masalah gizi anak di Vietnam, Myanmar, Nepal, Bolivia, Bangladesh (Sternin M
et al. 1998 dan Mars et al. 2004). Pendekatan Positive Deviance juga dilakukan
sebagai pencegahan penyebaran HIV AIDS di dunia pada pekerja seks dan
pencegahan mutilasi perempuan (Lapping et al. 2002; Marsh et al. 2004).
Pendekatan Positive Deviance yang dilakukan Erny (2012) menunjukkan bahwa
masalah stunting pada balita di kota Bogor dipengaruhi oleh riwayat kehamilan
ibu dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian Saragih (2016) menunjukkan
bahwa adanya pendekatan perilaku positif terhadap pemberian makanan dan
ketahanan pangan dan penelitian Nuriah (2017) menunjukkan bahwa adanya
pendekatan perilaku positif terhadap asupan energi, pekerjaan ibu, besar keluarga
serta akses pelayanan gizi dan kesehatan. Metode Positive Deviance telah
digunakan untuk mengatasi permasalahan gizi dan metode ini pertama kali
digunakan di negara Vietnam untuk mengatasi masalah gizi pada balita (Sternin
M et al. 1998).
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis Determinan Positive
Deviance pada status gizi balita pada keluarga miskin di Desa Cikarawang dan
aplikasinya di Desa Cihideung Hilir. Tujuan khusus penelitian ini adalah
mengidentifikasi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, pola asuh makan balita,
pola asuh kesehatan balita, akses pelayanan gizi dan kesehatan, riwayat kesehatan
dan hygine dan sanitasi, status gizi balita dan pengaruh pemberian penyuluhan
tentang pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan balita, serta pola asuh kesehatan
balita.
Desain penelitian ini adalah observasional secara retrospektif, untuk
mengkaji faktor yang merupakan Positive Deviance dari status gizi balita pada
keluarga miskin. Tempat penelitian dipilih secara Purposive Sampling, yaitu di
Desa Cikarawang dan Desa Cihideung Hilir Kabupaten Bogor. Jenis data yang
dikumpulkan dari penelitian pada Desa Cikarawang meliputi data primer dan data
sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data nama balita, usia, berat
badan, tinggi badan serta alamat yang didapatkan dari kader. Data primer yang
dikumpulkan terdiri dari data karakteristik balita, karakteristik keluarga,
karakteristik ibu, pola asuh makanan, serta pola asuh kesehatan. Pengaplikasian di
Desa Cihideung Hilir berupa penyuluhan dimana menggunakan metode pretest
dan posttest. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan
program komputer Microsoft Excel 2013 dan program SPSS versi 15.0. Sebaran
data secara deskriptif dianalisis dengan menggunakan analisis univariat. Analisis
bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (independen). Uji
yang dipakai untuk analisis bivariat adalah Uji Korelasi (Person dan Spearman)
dan untuk menganalisis adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah
penyuluhan pada masing-masing variabel digunakan analasis Uji Paired T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penngeluaran pangan keluarga
responden gizi normal dan gizi kurang yaitu Rp26565 dan Rp25000. Menurut
World Bank (2007) mengkategorikan kemiskinan menjadi dua, yaitu sangat
miskin dan miskin. Dimana kosndisi sangat miskin ditandai dengan pendapatan
perkapita di bawah US1perharisedangkankondisimiskinditandaidenganpendapatanperkapitadibawahUS2 perhari. Lebih dari separuh anak sebanyak
56 orang berada pada kelompok umur 12-36 bulan dengan status gizi baik.
Proporsi gizi baik memiliki jumlah yang sama pada kedua jenis kelamin yaitu
laki-laki dan perempuan sebanyak 38 orang anak. Pengetahuan ibu termasuk
kategori kurang sebesar 76.1%. Sebagian besar usia ibu saat hamil pada usia 20-
35 tahun sebesar 79.5%. Pola asuh makan balita sebagian besar kategori sangat
baik sebesar 45 orang. Balita dengan status gizi baik paling banyak dengan pola
asuh kesehatan kurang sebesar 52.3% sedangkan balita dengan status gizi baik
dengan pola asuh kesehatan baik sebesar 47.7%.
Adanya determinan Positive Deviance pada ibu balita di Desa Cikarawang
yaitu ibu memiliki pola asuh makan yang baik, aspek pola makan para ibu hanya
memberikan makan sesuai dengan keuangan yang ada, ibu memahami pentingnya
pemberian ASI terutama kolostrum, ibu sering membawa anak bermain dengan
tetangga dan berkunjung ke posyandu. Ibu Positive Deviance juga peduli dengan
kesehatan anak misalnya mencuci tangan sebelum makan serta mengasuh anak
sendiri tanpa dibantu orang lain. Ibu Positive Deviance selalu berkunjung ke
posyandu untuk mendapatkan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit.
Pemberian penyuluhan gizi pada ibu di Desa Cihideung Hilir yaitu adanya
peningkatan pengetahuan ibu. Dilihat dari hasil uji statistik yaitu terdapat
perbedaan rata-rata antara pengetahuan gizi sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan (p=0.000). Pemberian penyuluhan yang telah dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi dari tidak tahu menjadi tahu.
Collections
- MT - Human Ecology [2275]