Optimalisasi Pertumbuhan Tunas dan Induksi Perakaran Cendana (Santalum album Linn.) Secara in Vitro
Abstract
Cendana (Santalum album) merupakan jenis tanaman yang telah masuk ke
dalam kategori vulnerable A1d berdasarkan keputusan IUCN. Penelitian ini bertujuan
(1) menguji kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin (BAP) dan auksin (IBA)
yang memberikan hasil terbaik pada fase multiplikasi dan elongasi tunas cendana, dan
(2) menguji ZPT auksin (IBA, IAA, NAA) yang memberikan hasil terbaik pada fase
perakaran tunas cendana. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak
lengkap (RAL) dua faktor pada fase multiplikasi dan elongasi, dan tiga faktor pada
fase perakaran. Pada fase multiplikasi & elongasi, ZPT yang digunakan adalah BAP
(0 mg/L; 0.3 mg/L; 0.5 mg/L; 0.7 mg/L; 0.9 mg/L) dan IBA (0 mg/L; 0.1 mg/L; 0.2
mg/L). Pada fase perakaran, ZPT yang digunakan yaitu IBA, IAA, dan NAA (0
mg/L; 0.5 mg/L; 1 mg/L; 1.5 mg/L; 2 mg/L). Perlakuan BAP 0.9 mg/L + IBA 0 mg/L
menghasilkan jumlah tunas tertinggi, sedangkan perlakuan BAP 0 mg/L + IBA 0.1
mg/L menghasilkan tinggi tunas terbaik, dan perlakuan NAA 1 mg/L menghasilkan
jumlah dan panjang akar terbaik. Secara umum BAP, IBA dan kombinasinya
memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah jumlah dan tinggi tunas cendana,
sedangkan perlakuan NAA memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah
jumlah dan panjang akar.
Collections
- UT - Silviculture [1361]