dc.description.abstract | Kebakaran hutan di Indonesia merupakan salah satu masalah lingkungan
serius yang sampai saat ini masih belum dapat diatasi dengan baik. Provinsi Riau
merupakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan yang didominasi oleh
kebakaran di lahan gambut. Pada tahun 2015, Provinsi Riau termasuk salah satu
provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan yang luas. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisis pola unsur iklim, distribusi titik panas, dan
korelasi antara unsur iklim dan titik panas (hotspot) sebagai indikator kejadian
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkalis mempunyai dua periode
musim kemarau, yaitu pada bulan Februari-Maret dan Juli-September, serta
memiliki puncak curah hujan tertinggi pada bulan Maret-Mei dan Oktober-
Desember. Jumlah titik panas tertinggi di Kabupaten Bengkalis terjadi pada tahun
2015 dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2017, yang dipengaruhi oleh
fenomena El Nino. Curah hujan, suhu udara rata-rata, dan suhu udara maksimum
berpengaruh nyata (p-value<0.05) terhadap distribusi titik panas. | id |