Analisis Biaya dan Analisis Finansial Pengelolaan Minyak Kayu Putih di KPH Yogyakarta.
Abstract
Minyak kayu putih merupakan hasil hutan bukan kayu yang masih memiliki
potensi besar. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Yogyakarta merupakan salah
satu usaha penyulingan minyak kayu putih yang ada di Indonesia. Produksi minyak
kayu putih dihasilkan dari Pabrik Penyulingan Minyak Kayu Putih Sendang Mole
dan Pabrik Penyulingan Minyak Kayu Putih Gelaran dengan produksi rata-rata
sebesar 41 741.20 liter dari 4 339.90 ton daun (2014 – 2018). Penelitian ini
bertujuan menghitung biaya total pengelolaan minyak kayu putih, menganalisis
tingkat kelayakan finansial dan menganalisis tingkat sensitivitas terhadap
penurunan pendapatan dan kenaikan biaya. Hasil dari perhitungan biaya total
diperoleh sebesar Rp 1 401 580/jam, sementara hasil analisis tingkat kelayakan
finansial menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio
(BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP) menunjukkan usaha
minyak kayu putih oleh KPH Yogyakarta layak untuk dijalankan dengan nilai NPV
sebesar Rp 19 658 558 028, BCR sebesar 1.27, IRR sebesar 11.27% dan PP selama
8 tahun 10 bulan. Melalui analisis tingkat sensitivitas, perubahan maksimum yang
dapat ditoleransi terhadap penurunan pendapatan sebesar 21.37% dan kenaikan
biaya sebesar 26.92%.
Collections
- UT - Forest Management [3095]