Keanekaragaman Spesies Mesofauna dan Makrofauna Tanah pada Berbagai Umur Tegakan Mangrove R. mucronata dengan Teknik Penanaman Guludan di Angke Kapuk, Jakarta

Abstract

Indonesia mempunyai 23% ekosistem mangrove dunia dengan luas 3 489 140.68 ha. Dari total luas ekosistem tersebut, hanya 1 671 140.75 ha ekosistem mangrove dalam kondisi baik, sedangkan areal sisanya dalam kondisi rusak. Salah satu penyebab kerusakan mangrove adalah konversi lahan menjadi tambak yang menyisakan kolom air. Untuk merehabilitasi mangrove dengan kolom air digunakan teknik penanaman guludan. Pertumbuhan tegakan mangrove seiring waktu akan mengubah habitat mikro sehingga berdampak pada kehidupan fauna tanah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis spesies dan keanekaragaman spesies mesofauna dan makrofauna tanah serta mendeskripsikan habitatnya pada berbagai umur tegakan R. mucronata. Pengambilan contoh fauna di permukaan tanah digunakan pitfall trap, data lingkungan yang diambil adalah suhu udara, RH, suhu tanah, pH, dan BOT. Total individu yang ditemukan adalah 324 individu dengan 61 spesies dan 12 ordo. Tegakan umur 1 tahun dan 6 tahun didominasi oleh ordo Hymenoptera (makrofauna) sedangkan umur 10 tahun didominasi oleh ordo Collembola (mesofauna). Ada kecenderungan jumlah spesies fauna tanah dan kekayaan spesies meningkat dengan meningkatnya umur tegakan seiring dengan meningkatnya BOT, RH, kadar keasaman tanah dengan menurunya suhu tanah dan suhu udara mikro. Walaupun demikian, keanekaragaman spesies fauna tanah pada semua umur tegakan dikategorikan dalam tingkat keanekaragaman yang rendah.