| dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perairan yang sangat luas
untuk dikembangkan. Dasar informasi yang harus diketahui dari suatu perairan
adalah informasi kedalaman. Dewasa ini pengukuran kedalaman menggunakan
echosounder telah berkembang dari single beam (SBES) menjadi multibeam
echosounder (MBES). Teluk Jakarta yang memiliki intensitas pelayaran yang
tinggi menjadi lokasi yang membutuhkan informasi kedalaman secara akurat.
Pengukuran kedalaman harus memenuhi standar yang ditetapkan International
Hydrographic Organization (IHO) untuk menjaga kualitas data. Penelitian ini
bertujuan mengukur kedalaman di perairan Teluk Jakarta menggunakan SBES dan
MBES sesuai standar IHO S-44 edisi ke-5 tahun 2008 serta menganalisis
perbandingan data hasil pengukuran kedalaman laut dari kedua instrumen tersebut.
Pengolahan data SBES menggunakan perangkat lunak Qinsy, sedangkan MBES
menggunakan perangkat lunak Caris Hips and Sips. Analisis kualitas data
menggunakan batas toleransi kesalahan standar IHO dan uji z untuk perbandingan
data. Hasil pengukuran kedalaman Teluk Jakarta di lokasi penelitian menggunakan
SBES ditemukan dalam rentang 10.866 hingga 20.382 meter, sedangkan dengan
MBES ditemukan dalam rentang 10.252 hingga 20.711 meter. Uji z menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara SBES dan MBES, kedua alat
pemeruman ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup memenuhi standar IHO orde
1b dalam S-44 edisi ke-5 tahun 2008 | id |
