dc.description.abstract | Suku Baduy Dalam merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memegang teguh nilai adat istiadat leluhur. Masyarakat Baduy Dalam merupakan masyarakat yang kehidupannya berorientasi pada alam, sehingga budaya yang berkembang dalam masyarakat sangat berhubungan dengan kondisi alam. Alam dimanfaatkan sebagai sarana untuk bercocok tanam, berladang, sumber bahan pangan, sandang, dan papan Seiring berjalannya waktu, kelestarian kawasan Baduy Dalam mulai dihadapkan pada beberapa ancaman. Salah satu ancaman internal muncul pada angka laju pertumbuhan penduduk Baduy Dalam yang relatif pesat. Pertumbuhan penduduk sebesar 1,9%. Peningkatan jumlah penduduk ini mengakibatkan kebutuhan pangan yang meningkat, namun peningkatan kebutuhan pangan tersebut tidak didukung oleh ketersediaan lahan. Kebutuhan pangan khusunya beras menjadi tidak tercukupi. Hal ini tidak saja berdampak secara fisik pada kurangnya pasokan pangan, tetapi juga mengurangi nilai simbolis padi pada budaya Baduy Dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun rencana lanskap untuk pelestarian budaya suku Baduy Dalam. Tahapan penelitian terdiri atas : persiapan, preliminary study, inventarisasi, analisis, sintesis, serta perencanaan. Analisis dilakukan terhadap neraca kebutuhan pangan (padi) dan ketersediaan lahan produksi (huma, jami, dan reuma). Adanya keterbatasan lahan produksi (huma) maka diperlukan upaya optimasi sumber daya lahan yang ada. Karakterisasi sumberdaya biofisik dan budaya dilakukan untuk menyusun kelas bioregion. Sintesis dilakukan dengan menyusun arahan pengembangan optimasi lahan produksi (huma) berdasarkan kelas bioregion (unit tempat). Rencana lanskap untuk pelestarian budaya Baduy Dalam disusun ke dalam empat alternatif berdasarkan lahan produksi eksisting (huma, jami, dan reuma) dan pembukaaan leuweng garapan menjadi lahan produksi (huma) untuk mencukupi pasokan pangan. Rencana lanskap digambarkan berupa rencana ruang, rencana sirkulasi dan rencana vegetasi. | id |