dc.description.abstract | Pengadaan benih bengkuang dengan jumlah memadai dan tepat menjadi
kendala karena daya simpan benih yang rendah. Penurunan viabilitas benih dapat
dikendalikan dengan menurunkan kadar air dan mengatur kondisi ruang simpan
sehingga benih dapat disimpan dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan
mempelajari pengaruh kadar air awal dan kondisi penyimpanan terhadap viabilitas
benih bengkuang (Pachyrrhizus erosus L.). Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Desember 2018 sampai Juli 2019 di Laboratorium Pengujian dan Penyimpanan
Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian
menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dua faktor, pertama kondisi
ruang simpan yang terdiri dari ruang kamar (RH 61-80.2%, 28.2-30.6 ºC) dan ruang
AC (RH 54-65%, 18-18.9 ºC), faktor kedua yaitu kadar air awal yang terdiri dari
10% dan 12%. Hasil penelitian menunjukkan kadar air awal benih bengkuang yang
aman untuk penyimpanan selama 6 bulan berkisar antara 10% hingga 12%. Kadar
air awal benih mempengaruhi tingkat kebocoran membran pada benih yang
disimpan pada kondisi ruang kamar berdasarkan tolok ukur daya hantar listrik.
Penyimpanan benih pada kondisi ruang AC selama 6 bulan mampu
mempertahankan viabilitas potensial lebih baik dibandingkan kondisi ruang kamar
berdasarkan tolok ukur daya berkecambah. | id |