dc.description.abstract | Jagung pulut merupakan salah satu tanaman serealia yang banyak
dibudidayakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Biji jagung pulut memiliki
karakteristik khas yaitu endosperma terdiri atas campuran 95.75% amilopektin
dan 4.25% amilosa. Kandungan amilopektin yang tinggi menyebabkan jagung
pulut memiliki rasa manis, pulen, penampilan menarik, dan aroma khas yang tidak
dimiliki jagung lainnya. Produktivitas jagung ini masih rendah yaitu kurang dari 2
ton/ha dan rentan terhadap infestasi hama dan infeksi penyakit bulai. Salah satu
hama utama yang menginfestasi tanaman jagung ini adalah penggerek tongkol
(Helicoverpa armigera). Kehilangan hasil akibat infestasi hama ini mencapai
10%. Penelitian ini bertujuan mengukur intensitas infestasi, menganalisis pola
sebaran infestasi, dan mengestimasi nilai ekonomi akibat infestasi H. armigera di
pertanaman jagung pulut. Pengamatan intensitas dan pola distribusi infestasi
dilakukan pada 13 lahan pertanaman jagung milik petani di Kecamatan
Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Pengamatan ini dilakukan
menggunakan 30 tanaman contoh per lahan. Penentuan pola distribusi infestasi
menggunakan metode Jarak ke Tetangga Terdekat dari Clark dan Evans. Nilai
ekonomi hama ditentukan berdasarkan informasi mengenai tingkat infestasi
H.armigera di lapang. Model kehilangan hasil untuk hubungan antara tingkat
serangan hama dan kehilangan hasil panen dinyatakan dengan persamaan regresi
linear. Rata-rata intensitas dan luas infestasi H.armigera sebesar 22.89% dan
34.33%. Pola distribusi hama mengalami perubahan dari pola mengelompok ke
acak dengan semakin meningkatnya intensitas infestasi hama ini. Nilai ekonomi
marginal dalam satuan luas 1 000 m2 sebesar Rp 122 460 per 1% tingkat infestasi. | id |