Rancang Bangun Model Kemasan Kopi Specialty untuk Industri Skala Mikro
View/Open
Date
2019Author
Zulkarnain
Machfud
Marimin
Darmawati, Emmy
Sugiarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelaku industri kopi skala mikro memiliki potensi untuk mengembangkan
pasar kopi specialty melalui peningkatan kemasan. Namun, tidak mudah bagi
pelaku industri mikro menciptakan ide kemasan yang mampu menembus pasar
yang luas. Industri mikro memiliki keterbatasan dalam merancang kemasan yang
tepat dan memiliki daya tarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang:
1) model pohon keputusan dalam menentukan struktur kemasan kopi specialty; 2)
model konsep grafis untuk label kemasan kopi specialty; 3) model purwarupa
kemasan kopi specialty. Metode yang digunakan dalam perancangan model ini
adalah pairwise comparison, HOQ (house of quality), algoritma C4.5, mind
mapping, PCA (principal component analysis), fuzzy AHP (analytical hierarchy
process), dan value engineering.
Analisis atribut struktur kemasan menggunakan metode pairwise comparison.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh atribut struktur yang utama, yaitu
melindungi kualitas kopi, kemudahan menikmati aroma kopi, mudah dibuka dan
ditutup kembali, dan kesan produk berkualitas. Sementara itu, analisis elemen
struktur menggunakan metode HOQ. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh
elemen struktur yang utama, yaitu zipper, valve, pouch, dan aluminium foil (inner).
Penelitian ini telah berhasil merumuskan pohon keputusan menggunakan metode
algoritma C4.5 untuk menentukan struktur kemasan kopi specialty dengan tipe
pouch. Elemen desain yang berpengaruh dalam penentuan struktur kemasan tipe
pouch adalah zipper, bahan permukaan, dan ukuran. Hal itu menunjukkan bahwa
elemen valve tidak berpengaruh dalam penentuan kemasan tipe pouch, tetapi setiap
tipe pouch yang terpilih berdasarkan hasil analisis preferensi konsumen harus
dilengkapi dengan valve.
Analisis atribut label menggunakan metode pairwise comparison.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh atribut label yang utama, yaitu informasi
produk secara jelas, kesan produk berkualitas, keterbacaan yang baik, dan label
printing yang bagus. Elemen grafis dianalisis dengan metode HOQ. Berdasarkan
analisis tersebut diperoleh elemen grafis yang utama seperti identitas produk kopi,
hierarki teks, warna label, dan gaya label yang khas. Analisis persepsi visual
menggunakan metode mind mapping yang dikuantitatifkan dengan metode PCA.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh 4 kelompok kata persepsi yang selanjutnya
diinterpretasikan oleh pakar menjadi 4 kata tone and manner yang terdiri dari kata
akrab, premium, simpel, dan spesial. Label kemasan kopi specialty yang lebih
diharapkan adalah adanya informasi yang dibutuhkan dengan suasana yang akrab
dan premium.
Pendekatan value engineering yang digunakan terdiri dari tahap informasi,
kreatif, analisis, pengembangan, dan rekomendasi. Tahap kreatif dilakukan melalui
proses pembuatan moodboard, sketsa, digitalisasi desain, hingga membuat
alternatif purwarupa. Metode Fuzzy AHP diterapkan pada tahap analisis untuk
memperoleh bobot dari setiap parameter kinerja. Berdasarkan analisis parameter
kinerja kemasan ditemukan bahwa warna merupakan parameter yang paling
signifikan dalam merancang kemasan kopi specialty. Model representasi kemasan
yang menjadi rekomendasi untuk pelaku usaha kopi specialty pada industri skala
mikro adalah kemasan tipe flat bottom pouch yang terdapat pada alternatif III.