| dc.description.abstract | Jambu biji (Psidium guajava L.) ‘Kristal’ merupakan salah satu buah favorit bagi masyarakat Indonesia karena mempunyai rasa manis, daging renyah, berbiji sangat sedikit, kaya antioksidan, serat dan vitamin C. Produksi buah jambu biji ‘Kristal’ di Indonesia bersifat musiman sehingga buahnya tidak tersedia sepanjang tahun di pasaran. Upaya untuk meningkatkan produksi buah jambu biji ‘Kristal’ di luar musim diperlukan untuk menjamin buah tersedia dalam periode yang lebih panjang. Upaya pengaturan pembungaan dapat digunakan untuk menggeser periode pembungaan dan periode panen buah jambu biji ‘Kristal’. Oleh karena itu, penelitian disusun dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antara komponen agroklimat pada tiga lokasi yang berbeda (Lampung, Bogor dan Sukabumi) dengan pola pembungaan tanaman dan menjelaskan pengaruh penerapan strangulasi dan pemangkasan pada waktu yang berbeda untuk menggeser dan meningkatkan pembungaan tanaman jambu biji ‘Kristal’.
Penelitian ini terdiri atas 3 percobaan. Percobaan pertama berjudul ‘Kajian Ritme Pembungaan dan Pembuahan Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) ‘Kristal’ pada Tiga Lokasi Berbeda’ dan telah dilaksanakan di tiga sentra produksi jambu biji ‘Kristal’ di Bogor, Lampung dan Sukabumi mulai bulan Mei 2016 hingga November 2017 dengan menggunakan metode observasi lapangan. Percobaan kedua berjudul ‘Pengaturan Waktu Strangulasi untuk Pembungaan Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) ‘Kristal’ dan telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan IPB pada bulan Februari hingga Agustus 2017 dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal berupa waktu strangulasi yakni tanpa strangulasi, dengan strangulasi pada bulan Maret, April dan Mei. Percobaan ketiga berjudul ‘Pengaturan Waktu Pemangkasan untuk Pembungaan Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) ‘Kristal’ dan telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo pada bulan Maret hingga Desember 2017 dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal berupa waktu aplikasi pemangkasan yakni tanpa pemangkasan, dengan pemangkasan bulan April, Mei dan Juni.
Hasil penelitian menunjukkan adanya 3 kali periode pembungaan yakni dari bulan Mei sampai Juli 2016, bulan November 2016 - Januari 2017 dan kembali lagi ke bulan Mei hingga Juli 2017. Periode panen juga tercatat sebanyak 3 kali yakni dari bulan September sampai Oktober 2016, Maret sampai April 2017 dan kembali lagi September sampai Oktober 2017. Jumlah hari yang dibutuhkan dari kuncup bunga hingga panen bervariasi bergantung lokasi penelitian, yakni 127 hari di Lampung, 131 hari di Bogor dan 144 hari di Sukabumi. Tanaman yang diamati di Lampung dan Bogor menunjukan periode pembungaan dan panen yang hampir sama, namun tanaman di Sukabumi cenderung lebih lambat 2 minggu dibandingkan keduanya. Variasi tersebut berhubungan dengan variasi agroklimat yang ada pada lokasi penelitian. Suhu yang lebih tinggi disertai dengan kelembaban udara relatif dan curah hujan yang rendah di Lampung justru mempercepat periode pembungaan
dan panen, serta meningkatkan produksi bunga dan buah jambu biji Kristal. Total jumlah bunga dari ketiga periode di Lampung sebanyak 414 bunga, di Bogor sebanyak 352 bunga dan di Sukabumi sebanyak 287 bunga. Total jumlah buah panen dari ketiga periode di Lampung sebanyak 158 buah, di Bogor sebanyak 149 buah dan di Sukabumi sebanyak 130 buah.
Perlakuan strangulasi mampu meningkatkan dan menggeser pembungaan serta periode panen buah jambu biji ‘Kristal’. Perlakuan strangulasi mampu meningkatkan jumlah tunas generatif sebesar 20%, jumlah bunga sebesar 64%, jumlah bakal buah sebesar 86% dan jumlah buah panen sebesar 75% dibandingkan tanaman tanpa strangulasi. Peningkatan pembungaan akibat strangulasi didukung oleh rasio C/N daun yang lebih tinggi dibandingkan kontrol, yang berhubungan dengan peningkatan status karbohidrat daun pada perlakuan strangulasi. Perbedaan waktu strangulasi dapat menggeser periode panen yakni menjadi 56 hari lebih panjang dibandingkan kontrol. Strangulasi pada bulan Mei menghasilkan peningkatan jumlah bunga dan buah yang tertinggi, serta memiliki periode panen yang paling panjang dibandingkan pemangkasan bulan Maret dan April. Tidak terdapat perbedaan kualitas kimiawi buah, dalam hal padatan total terlarut (PTT) dan asal tertitrasi total (ATT) serta rasio keduanya terkait dengan perbedaan waktu strangulasi.
Perlakuan pemangkasan juga dapat meningkatkan dan menggeser pembungaan tanaman jambu biji ‘Kristal’. Pemangkasan tajuk pada tanaman jambu biji ‘Kristal’ dapat meningkatkan total tunas sebesar 49%, tunas generatif sebesar 94%, jumlah bunga sebesar 92%, jumlah bakal buah sebesar 99% dan jumlah buah sebesar 8% dibandingkan kontrol. Waktu pemangkasan pada bulan April, Mei dan Juni dapat menggeser periode pembungaan menjadi 7 hari lebih awal hingga 75 hari lebih lambat dibandingkan kontrol dan juga menggeser periode panen menjadi 10 hari lebih awal hingga 74 hari lebih lambat dibandingkan kontrol. Pemangkasan pada bulan Mei menginduksi periode pembungaan dan periode panen yang paling panjang serta cenderung menghasilkan jumlah bunga dan jumlah buah panen tertinggi dibandingkan pemangkasan pada bulan April dan Juni. Tidak terdapat perbedaan kualitas kimiawi buah, dalam hal ATT, PTT dan rasio keduanya terkait dengan perbedaan waktu pemangkasan. | id |
