Pengaruh Kombinasi Kurkumin dan Hormon Tiroksin pada Penampilan Reproduksi Induk dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele (Clarias gariepinus).
View/ Open
Date
2019Author
Rawung, Livana Dethris
Manalu, Wasmen
Ekastuti, Damiana Rita
Junior, Muhammad Zairin
Rahminiwati, Min
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan benih ikan lele dibatasi dengan rendahnya nilai kelangsungan hidup benih pada awal pemeliharaan. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi kondisi induk pada periode reproduksi melalui kesehatan induk dan ketersediaan nutrisi yang cukup guna memperoleh benih ikan yang berkualitas. Perlindungan terhadap sel-sel hati selama periode reproduksi terbukti dapat meningkatkan performa reproduksi induk ikan betina dengan meningkatkan jumlah vitelogenin yang disintesis yang pada akhirnya meningkatkan ketersediaan bahan-bahan yang diperlukan untuk perkembangan embrio dan larva.
Suplementasi kurkumin dan tiroksin merupakan suatu cara yang dirancang untuk dapat meningkatkan ketersediaan bibit ikan dengan kualitas yang baik. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan peran kurkumin untuk meningkatkan produktivitas induk betina melalui peningkatan fekunditas, diameter telur, dan kecepatan induk mengalami matang gonad melalui aktivitas biologisnya sebagai hepatoprotektor dan fitoestrogen. Sementara itu, suplementasi tiroksin pada ikan terbukti memberikan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pada ikan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2018 sampai dengan Februari 2019 yang terdiri atas dua tahapan. Tahap pertama ialah pemeliharaan induk yang dilakukan dengan pemberian suplementasi kurkumin dan tiroksin selama 12 minggu dan tahap kedua ialah pemeliharaan larva ikan lele yang dihasilkan selama 40 hari. Pemberian suplementasi kurkumin dan tiroksin pada induk ikan selama 12 minggu menunjukkan terjadinya penurunan kadar MDA hati, SGP dan SGOT, serta terjadi kenaikan aktivitas sel-sel hepatosit hati dalam mensintesis protein vitelogenin dengan peningkatan kadar RNA. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keadaan biokimiawi darah pada semua ikan lele perlakuan sangat dipengaruhi oleh aktivitas reproduksi yang sedang terjadi. Performa pertumbuhan dan reproduksi ikan lele yang disuplementasi kurkumin dan tiroksin menunjukkan peningkatan laju pertambahan bobot harian (LPBH), peningkatan fekunditas relatif, peningkatan konsentrasi vitelogenin telur dan diameter telur hasil ovulasi (p<0.05) dibandingkan dengan kontrol.
Pada tahap kedua dilakukan pemeliharaan pada larva ikan yang dihasilkan dari ikan lele perlakuan. Larva yang dihasilkan oleh induk yang disuplementasi kurkumin dan tiroksin menunjukkan ukuran badan yang lebih panjang dibandingkan dengan larva yang dihasilkan oleh induk kontrol (p<0.05). Larva ikan lele yang dihasilkan oleh induk yang disuplementasi kurkumin dan tiroksin setelah pemeliharaan 14 hari menunjukkan adanya peningkatan persentase kelangsungan hidup, yaitu sebesar 90.19% dibandingkan dengan kontrol yang hanya sebesar 53% (p<0.05). Pemeliharaan larva pada tahap selanjutnya selama 26 hari dengan pemberian pakan buatan menunjukkan peningkatan pertumbuhan larva yang dihasilkan oleh induk yang disuplementasi kurkumin dan tiroksin, yaitu sebesar 2.21% dibandingkan dengan kontrol yang hanya sebesar 1.75% (p<0.05). Tidak
terdapat perbedaan pada persentase kelangsungan hidup larva (p>0.05). Kesimpulan yang diperoleh ialah penambahan kurkumin dan tiroksin, baik secara tunggal maupun kombinasinya, dapat menurunkan tingkat stress oksidatif hati sehingga produktivitas hati menjadi tinggi dalam mensintesis vitelogenin pada ikan lele yang kemudian meningkatkan performa reproduksi induk, yang pada akhirnya meningkatkan produksi dan kualitas bibit ikan yang dihasilkan.
Collections
- DT - Veterinary Science [286]