FIVI MELVA DIANA. Studi Efikasi Pemberian Biskuit yang Mengandung Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) terhadap Pertumbuhan dan Peningkatan Aspek Kognitif Tikus Percobaan
View/ Open
Date
2019Author
Diana, Fivi Melva
Rimbawan
Damayanthi, Evy
Lipoeto, Nur Indrawaty
Dewi, Mira
Metadata
Show full item recordAbstract
Status gizi dan faktor gizi memegang peranan penting dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan kognitif terutama pada 1000 HPK (270 hari
selama kehamilan dan pada 2 tahun pertama kehidupan seorang anak). Kecukupan
energi dan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan asam lemak merupakan
hal yang penting untuk tumbuh kembang otak. Salah satu asam lemak yang
berperan dalam pertumbuhan, perkembangan otak dan kognitif anak adalah asam
lemak omega-3. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tumbuh kembang anak antara lain dengan pengembangan produk pangan lokal
yang mengandung asam lemak omega-3. Hal ini dapat dilakukan melalui studi
efikasi pemberian biskuit yang mengandung ikan Bilih (Mystacoleucus
padangensis) terhadap pertumbuhan dan peningkatan aspek kognitif tikus
percobaan. Pada penelitian ini digunakan tikus umur 21 hari lepas sapih sebagai
hewan model dari anak balita.
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Penelitian tahap satu bertujuan
untuk pengembangan produk biskuit berbasis ikan Bilih. Penelitian tahap dua
bertujuan untuk mengetahui efikasi pemberian biskuit yang mengandung ikan
Bilih terhadap pertumbuhan (bobot badan, panjang ekor) dan perkembangan
morfologi otak (volume otak, berat otak dan analisis sel otak hippocampus)
melalui kemampuan belajar (kognitif) tikus percobaan.
Desain penelitian ini menggunakan experimental studies. Rancangan
percobaan terhadap tikus dan rancangan biskuit penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian tahap satu dilakukan pengembangan
biskuit dengan mencoba berbagai formula yang kemudian ditetapkan melalui uji
organoleptik yaitu uji hedonik dengan 40 orang panelis semi terlatih sebanyak 2
kali ulangan. Penelitian tahap kedua adalah pengujian dengan hewan coba yaitu
tikus percobaan galur Sprague Dawley jantan sebanyak 24 ekor. Tikus
ditempatkan secara berpasangan di dalam kandang dan diberikan ransum standar
dan air secara ad libitum setiap hari selama 14 hari sebagai masa adaptasi. Setelah
masa adaptasi tikus diberikan pakan standar dan perlakuan selama 28 hari. Tikus
dibagi menjadi empat perlakuan berbeda. Tikus kelompok P1 (20g/hari pakan
standar secara oral+0.2g/hari pakan standar dilarutkan sampai 6ml dengan
aquabides dan diberikan melalui gastric tube), P2 (pakan standar 20g/hari secara
oral+2.43g/hari biskuit standar dilarutkan sampai 6 ml dengan aquabides dan
diberikan melalui gastric tube), P3 (20g/hari pakan standar secara oral+2.43g/hari
biskuit standar+0.014g minyak omega-3 murni dilarutkan sampai 6ml dengan
aquabides dan diberikan melalui gastric tube) dan P4 (pakan standar 20g/hari
secara oral+2.09g biskuit F20 (biskuit dengan penambahan 20g tepung ikan Bilih
per satu formula adonan) dilarutkan sampai 6ml dengan aquabides dan diberikan
melalui gastric tube).
Parameter yang diukur selama masa perlakuan adalah penimbangan bobot
badan dan panjang ekor dilakukan setiap 7 hari sekali. Pengukuran skor Y-Maze
dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Pada akhir intervensi dilakukan
pengukuran volume otak berdasarkan hukum archimedes, pengukuran berat otak
dengan timbangan, dan analisis jumlah sel neuron hippocampus (CA1, CA2, CA3,
CA4, serta DG) dengan melakukan pewarnaan HE dan menggunakan Image J
analysis software. Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik penelitian nomor
72–2017 dari komisi etik hewan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, IPB.
Hasil penelitian tahap satu menetapkan bahwa biskuit yang paling disukai
responden adalah dengan penambahan 20g tepung ikan Bilih per satu formula
adonan pada produk biskuit rasa cokelat. Hasil penelitian tahap dua menunjukkan
Hasil Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
perlakuan terhadap selisih rata-rata panjang ekor tikus. Hasil uji Tukey terhadap
selisih rata-rata panjang ekor tikus menunjukkan bahwa P4 (2.26±0.60cm) lebih
panjang secara signifikan dibandingkan P2 (1.46±0.34cm), dan P1 (1.34±0.29cm),
namun tidak berbeda nyata dengan P3 (1.64±0.34). Hasil uji ANOVA yang
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap ratarata
pengukuran skor Y-Maze tikus pada hari kelima perlakuan. Hasil uji Tukey
terhadap rata-rata skor Y-Maze tikus menunjukkan bahwa P4 (63.34±12.40%)
lebih besar secara signifikan skor Y-Maze tikus pada hari kelima dibandingkan P1
(20.00±27.39%) dan P2 (52.15±14.16%) namun tidak berbeda nyata dengan P3
(45.84±26.69%). Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
dari perlakuan terhadap rata-rata volume otak tikus. Hasil uji Tukey terhadap ratarata
volume otak tikus menunjukkan bahwa P4 (2.84± 0.08ml) lebih besar secara
signifikan volume otak tikus dibandingkan dengan P1 (2.00± 0.00ml), P2
(2.16±0.09ml), dan P3 (2.26± 0.15ml ). Uji ANOVA menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap penambahan jumlah sel neuron
hippocampus CA4 tikus. Hasil uji Tukey terhadap rata-rata jumlah sel neuron
hippocampus CA4 tikus P4 (70.73±9.73) lebih besar secara signifikan jumlah sel
neuron hippocampus CA4 dibandingkan P2 (49.80±10.53), tetapi tidak berbeda
nyata dengan P1(57.33±7.89) dan P3 (53.20±9.12). Uji ANOVA menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan terhadap jumlah rata-rata sel
neuron hippocampus DG tikus. Hasil uji Tukey terhadap jumlah rata-rata sel
neuron hippocampus DG tikus menunjukkan bahwa P4 (171.27±14.79) lebih
tinggi secara signifikan dibandingkan P1 (131.27±27.45) dan P2 (157.60±27.45)
tetapi tidak berbeda nyata dengan P3 (160.53±11.99).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengembangan produk berbasis ikan
Bilih yang paling disukai panelis adalah penambahan 20g tepung ikan Bilih per
satu formula adonan pada produk biskuit rasa cokelat. Pemberian biskuit tersebut
pada tikus percobaan mampu meningkatkan secara signifikan panjang ekor, YMaze
score, volume otak dan jumlah sel neuron hippocampus (CA4 dan DG).
Meskipun tidak signifikan meningkatkan bobot badan, berat otak, dan jumlah sel
neuron hippocampus ((CA1 dan CA2), CA3) tikus, perlakuan dengan
menambahkan biskuit terpilih memiliki kecenderungan untuk meningkatkan
bobot badan, berat otak, jumlah sel neuron hippocampus (CA1, CA2) dan CA3
tikus.
Collections
- DT - Human Ecology [567]