Rekayasa Proses Pembuatan Biohidrogel Responsif pH Berbahan Baku Pati Tropis sebagai Matrik Penghantar Senyawa Aktif
View/Open
Date
2019Author
Ruriani, Eka
Sunarti, Titi Candra
Mangunwidjaja, Djumali
Richana, Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Biohidrogel banyak digunakan dalam industri biofarmaka karena bersifat
kompatibel, dapat terdegradasi, dan tidak toksik. Kemampuan biohidrogel dalam
merespon perubahan lingkungan juga menjadi pertimbangan utama dalam
penghantaran senyawa aktif. Akan tetapi, pati alami tidak sesuai digunakan
sebagai matriks bahan aktif karena proses peluruhan (degradasi) terlalu cepat.
Modifikasi pati alami dapat meningkatkan kristalinitas, hidrofobisitas dan sifat
ampifilik pati dengan sisi hidrofobik dan hidrofilik atau memiliki rongga heliks
yang dapat membentuk inklusi kompleks dengan bahan aktif. Penggunaan
carboxymethyl starch (CMS) sebagai matrik hidrogel secara tunggal masih
memiliki keterbatasan, terutama dalam stabilitas pembentukan jaringan tiga
dimensi. Pencampuran CMS dengan kitosan diharapkan dapat meningkatkan
kompatibilitas biohidrogel dan menghasilkan sifat pH-dependent swelling dan
mucoadhesive properties yang diperlukan dalam colon-targeted system.
Penelitian ini bertujuan untuk menyiapkan matrik CMS yang digunakan sebagai
penyusun biohidrogel, dan menentukan pengaruh penggunaannya terhadap
karakteristik biohidrogel.
Pembuatan CMS sebagai tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan
memodifikasi pati alami dari ubi kayu, sagu dan jagung melalui alkalisasi dan
eterifikasi menggunakan sodium monochoroacetate (SMCA) pada konsentrasi
1.00 dan 1.25 mol/mol AGU (anhydrous glucose unit). Tahap selanjutnya, graftkopolimerisasi
CMS-kitosan dengan asam akrilat pada rasio 1:3 dan
menggunakan cerric ammonium nitrate sebagai inisiator. Biohidrogel yang
terbentuk diuji potensi pengikatannya pada kurkumin standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CMS yang dihasilkan bersifat larut air
dan dapat mengembang pada suhu kamar. Semua sampel memiliki karakteristik
cold-water swellable yang cukup tinggi, dan kemampuan ini terlihat dominan
pada CMS berbahan tapioka. Selanjutnya, CMS-kitosan berhasil tercangkok asam
akrilat dan menghasilkan sifat responsif pH. Spektra FTIR dan mikrograf SEM
mengkonfirmasi proses tersebut pada bilangan gelombang 1600-1700 cm-1 dan
terjadinya perubahan permukaan granula menjadi berpori dan berongga. Rasio
CMS yang lebih tinggi (4:1) dalam campuran polimer menghasilkan biohidrogel
yang memiliki intensitas absorpsi terhadap kurkumin lebih tinggi yaitu 17.34%
(b/b). Respon biohidrogel terhadap kondisi lingkungan dengan pH berbeda secara
berurutan adalah pH netral > pH basa > pH asam, dan menjadikan matrik
biohidrogel yang dihasilkan sesuai untuk colon-targetted delivery system.