Evaluasi Radiogram Kardiopulmonari Landak Jawa (Hystrix javanica).
Abstract
Landak jawa (Hystrix javanica) merupakan salah satu spesies landak endemik di Indonesia. Medik konservatif dapat menunjang program pelestarian satwa liar sehingga pengetahuan dokter hewan dalam mendiagnosis maupun penanganan dan pengobatan satwa liar secara ex situ menjadi bagian penting dalam pelestarian satwa liar. Penyediaan informasi maupun upaya dalam dunia medis masih minim dilakukan pada landak jawa karena penanganannya cukup sulit, sehingga perlu dilakukan penelitian dasar sebagai referensi dalam upaya penanganan maupun pengobatan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang radiogram normal regio toraks, yang meliputi jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan menggunakan empat ekor landak jawa. Radiografi toraks diperoleh menggunakan mesin sinar-X konvensional dan digital. Proyeksi standar untuk radiografi toraks menggunakan empat proyeksi, yaitu lateral kanan (RL), lateral kiri (LL), ventrodorsal (VD), dan dorsoventral (DV). Pengambilan gambar radiografi regio toraks bertujuan untuk mengamati struktur dan ukuran jantung dan paru-paru. Pemeriksaan radiografi jantung menggunakan metode clock analogy, cardiothoracic ratio (CTR), perbandingan lebar jantung dengan toraks, dan vertebral heart scale (VHS), sedangkan pemeriksaan radiografi paru-paru dilakukan dengan menentukan lobus dan luas lapang paru-paru.
Hasil evaluasi radiogram jantung maupun pembuluh darah menggunakan metode clock analogy pada proyeksi VD menunjukkan bahwa aorta terletak pada posisi jam 11-1, arteri pulmonalis pada posisi jam 12-1, atrium kiri pada posisi jam 1-2, ventrikel kiri pada posisi jam 2-5, ventrikel kanan pada posisi jam 5-8, dan atrium kanan pada posisi jam 8-11, sedangkan pada proyeksi lateral menunjukkan bahwa aorta terletak pada posisi jam 10-12, atrium kiri pada posisi jam 12-2, ventrikel kiri pada posisi jam 2-5, ventrikel kanan pada posisi jam 5-9, arteri pulmonalis dan atrium kanan pada posisi jam 9-10. Secara umum jantung landak jawa cenderung berbentuk bulat dan berukuran besar yang ditandai dengan tepi jantung yang cembung dengan ukuran melebihi 2/3 lebar toraks. Nilai CTR pada rentang 0.48-0.55 dan nilai VHS pada rentang 8.0-9.5 v.
Paru-paru kanan landak terdiri dari empat lobus, yaitu lobus kranialis (pars kranialis dan pars kaudalis), lobus tengah, lobus kaudalis, dan lobus aksesori, sedangkan paru-paru kiri hanya terdiri dari dua lobus, yaitu lobus kranialis (pars kranialis dan pars kaudalis) dan lobus kaudalis. Adanya segmen antarlobus berfungsi untuk melokalisasi penyakit pada paru-paru dan mencegah penyebaran infeksi. Landak jawa memiliki kemiripan pembagian lobus paru-paru dengan khususnya landak mahkota (H. cristata) dan landak jingga (Sphiggurus villosus).
Collections
- MT - Veterinary Science [931]