Dampak ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) Terhadap Trade Creation dan Trade Diversion Indonesia di Kawasan ACFTA+3
Abstract
Liberalisasi perdagangan terus berkembang dengan munculnya perjanjian
perdagangan baik di tingkat bilateral, regional, maupun multilateral. Kawasan
perdagangan bebas atau Free Trade Area (FTA) merupakan salah satu bentuk
integrasi ekonomi di dunia dengan memberikan perlakukan khusus kepada negara
mitra dagang yang masuk dalam FTA. Salah satu peningkatan kerjasama ekonomi
antar kawasan ASEAN yaitu ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) yang
diberlakukan sejak tahun 2004. Kesepakatan perjanjian ACFTA yaitu negaranegara
yang menjadi anggota melakukan perjanjian saling memberikan preferential
tariff. Pemberlakuan FTA dapat berdampak pada perdagangan Indonesia dengan
negara-negara di kawasan ACFTA+3 berupa trade creation dan trade diversion,
khususnya pada arus impor.
Penelitian ini menyajikan gambaran dampak pemberlakuan ACFTA
terhadap nilai impor Indonesia dengan negara-negara ACFTA+3. Tujuan utama
dari studi ini adalah untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi nilai impor
Indonesia dan mengetahui dampak ACFTA terhadap trade creation dan trade
diversion Indonesia di negara ACFTA+ 3. Penelitian menggunakan pendekatan
ekonometrika dan estimasi dengan model panel data. Sumber data dari data
sekunder yang dikumpulkan dari WITS, WORLD BANK, UNCTAD, dan CEPII.
Hasil empiris menunjukkan bahwa setelah ACFTA diberlakukan, nilai
impor Indonesia dari negara-negara anggota ACFTA meningkat, terutama impor
dari negara Cina. Nilai impor Indonesia secara signifikan dipengaruhi secara positif
oleh GDP per kapita Indonesia, GDP per kapita mitra dagang (negara ACFTA + 3),
jarak ekonomi, dan dummy kebijakan FTA. Sementara nilai tukar riil antar negara
akan memengaruhi negatif terhadap nilai impor Indonesia. Secara keseluruhan
Indonesia akan mengalami kerugian dari dampak ACFTA akibat terjadinya trade
diversion dari negara non-anggota ke negara-negara anggota di wilayah ACFTA
+3. Hal-hal yang diperlukan untuk mengatasi dampak tersebut adalah dengan
menjaga stabilitas nilai tukar, melakukan negosiasi harga dengan negara mitra
dagang non anggota untuk mencegah trade diversion, membuat kebijakan
hambatan non tarif dan standarisasi produk masuk, selektif impor pada barangbarang
yang memiliki nilai tambah, serta mengoptimalkan kesepakatan melalui
kesepakatan bilateral.
Collections
- MT - Economic and Management [3023]