Gen Myxovirus (Mx) Ayam IPB D1 sebagai Penanda Ketahanan Tubuh Ayam terhadap Infeksi Virus Newcastle Disease (ND).
View/Open
Date
2019Author
Setyaningsih, Retno
Murtini, Sri
Poetri, Okti Nadia
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit Newcastle (ND) atau penyakit tetelo merupakan penyakit viral
endemis di Indonesia dan menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
Wabah ND tetap muncul pada ternak meskipun program pengendalian terhadap
penyakit tersebut telah dilakukan. Ayam IPB D1 merupakan jenis ayam hasil
persilangan antara ayam jantan pelung-sentul dan ayam betina kampung-broiler.
Ayam lokal dikenal memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang
marginal dibandingkan ayam broiler, namun ayam broiler memiliki pertumbuhan
otot yang lebih baik dibandingkan ayam lokal. Persilangan ayam ini diharapkan
mendapatkan ayam dengan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan ayam
lokal tetapi memiliki ketahanan terhadap kondisi marginal yang tinggi seperti
ayam lokal. Sifat hetahanan penyakit ayam hasil persilangan ini terhadap penyakit
terutama penyakit akibat infeksi virus belum diketahui. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari sistem kekebalan tubuh pada ayam IPB D1 terhadap ND.
Penelitian ini menggunakan ayam IPB D1 sebanyak 40 ekor yang dibagi
atas dua kelompok yaitu kelompok ayam yang divaksinasi dan tanpa vaksinasi.
Vaksinasi ND dilakukan sebanyak dua kali pada saat ayam berumur 10 minggu
dan booster dilakukan dua minggu kemudian. Uji tantang dilakukan satu minggu
setelah booster pada kelompok ayam yang divaksinasi dan kelompok ayam yang
tidak divaksin, menggunakan virus ND strain Sato (107EID50/ml). Respon
kekebalan ditentukan berdasarkan titer antibodi yang diukur menggunakan uji
haemaglutinasi inhibisi (HI) dan identifikasi profil sel darah putih (SDP) ayam,
sedangkan identifikasi genotipe untuk melihat keberadaan gen Mx sebagai penciri
ketahanan terhadap infeksi virus dilakukan menggunakan teknik PCR dan
sekuensing menggunakan sampel bekuan darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok ayam IPB D1 yang
divaksinasi dan tidak divaksinasi memiliki titer antibodi ≥ log 24 pada saat uji
tantang dan semua ayam masih hidup setelah uji tantang. Profil SDP ayam IPB D1
menunjukkan bahwa limfosit merupakan jenis leukosit dengan jumlah paling
tinggi dibandingkan dengan jenis leukosit lainnya, baik dalam kondisi divaksinasi
maupun tidak divaksinasi. Hasil sekuensing menunjukkan bahwa terdapat tiga
genotipe ayam IPB D1 yaitu: AA (44%), AG (30%) dan GG (26%) serta frekuensi
alel A (resisten) yang lebih tinggi dibandingkan dengan alel G. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara genotipe gen Mx (AA, AG,
GG) dengan ketahanan tubuh ayam IPB D1 terhadap infeksi ND.
Collections
- MT - Veterinary Science [931]