View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Forestry
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Komunitas Burung di Kawasan Pantai Glagah dan Trisik, Yogyakarta.

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (26.76Mb)
      Date
      2019
      Author
      Sumartono, Nova Ika Rakhmawati
      Hernowo, Jarwadi Budi
      Santoso, Nyoto
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kawasan Pantai Glagah dan Trisik adalah kawasan yang dimanfaatkan sebagai tempat singgah burung migran, tempat mencari makan dan bersarang oleh komunitas burung. Saat ini kedua kawasan terus mengalami pengembangan wilayah yang mendukung sektor pariwisata dan perhubungan daerah setempat. Pengembangan wilayah dan peristiwa migrasi burung di kedua kawasan membuat terjadi perubahan komunitas burung. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis (1) komunitas burung, (2) potensi pakan komunitas burung, (3) gangguan kegiatan terhadap komunitas burung, dan (4) implikasi konservasi burung di kawasan Pantai Glagah dan Trisik, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – Januari 2019 di kawasan Pantai Glagah dan Trisik, yang setiap kawasan terdiri atas lima lokasi. Lokasi penelitian di kawasan Pantai Glagah meliputi pantai berpasir, laguna, lahan kebun bunga area pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang bersebelahan dengan Pantai Glagah dan Muara Sungai Serang (delta). Lokasi penelitian Pantai Trisik meliputi pantai berpasir, lahan pertanian, tambak, laguna dan Muara Sungai Progo (delta). Data komunitas burung diambil dengan teknik point count yang dilakukan pada pukul 06:00-10:00 dan 14:00-17:00. Pengolahan dan analisis data meliputi indeks kekayaan jenis, dominasi, keragaman, dan kemerataan. Data potensi pakan diambil dengan teknik core (makrozoobentos), penjumputan (ikan) dan penjaringan (serangga). Pengolahan dan analisis data potensi pakan meliputi deskriptif dan persamaan regresi sederhana untuk melihat hubungan keberadaan potensi pakan dan komunitas burung. Data gangguan komunitas burung diambil melalui pengamatan langsung dan studi literatur yang relevan, kemudian dianalisis secara deskriptif. Implikasi konservasi disusun berdasarkan hasil pengamatan langsung komunitas burung dan hasil wawancara masyarakat, pengunjung, serta pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pengembangan wilayah di kawasan Pantai Glagah dan Trisik. Komunitas burung di kawasan Pantai Glagah terdiri atas 26 jenis yang terbagi menjadi kelompok burung air-merandai (8%), burung air-rawa (4%), burung airpantai (19%) dan burung terestrial (69%). Komunitas burung di kawasan Pantai Trisik terdiri atas 60 jenis yang terbagi menjadi kelompok burung air-laut (7%), burung air-merandai (12%), burung air-rawa (2%), burung air-pantai (36%) dan burung terestrial (43%). Berdasarkan tingkat dominasi komunitas burung di kawasan Pantai Glagah terdiri atas 5 jenis (19%) dominan, 5 jenis (19%) burung subdominan dan 16 jenis (62%) burung yang jarang. Komunitas burung di kawasan Pantai Trisik terdiri atas 3 jenis (5%) burung dominan, 8 jenis (13%) burung subdominan dan 49 jenis (82%) burung yang jarang. Keanekaraagaman jenis burung di kedua kawasan termasuk dalam kategori sedang (Pantai Glagah: 2.387; Pantai Trisik: 2.684) dengan keadaan ekosistem dan produktivitas cukup stabil. Jenis burung di kawasan Pantai Glagah lebih rata (0.403) dibandingkan dengan Pantai Trisik (0.244). Berdasarkan tipe pakan, burung di kedua kawasan terdiri atas 15 tipe yaitu nectarinivore, frugivore, granivore, mollucivore, piscivore, insectivore, carnivore dan omnivore. Tipe omnivore terbagi atas delapan kelompok yaitu granivore-insectivore, mollucivore-crustacivore, mollucivore-insectivore, piscivore-insectivore, piscivore-crustacivore-mollucivore, insectivore-vermivoremollucivore, insectivore-mollucivore-piscivore-vermivore, insectivore-piscivoremollucivore- crustasivore-carnivore. Burung pemakan serangga (insectivore) adalah tipe burung yang mendominasi di kedua kawasan. Potensi pakan komunitas burung yang ditemukan di Kawasan Pantai Glagah dan Trisik terdiri dari gastropoda, bivalvia, crustasea, cacing, ikan dan serangga. Secara umum potensi pakan yang paling banyak ditemukan di kedua kawasan adalah serangga. Analisis regresi sederhana menunjukan peningkatan jumlah individu potensi pakan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah individu komunitas burung. Gangguan terhadap komunitas burung di kawasan Pantai Glagah dan Trisik berdasarkan responnya terdiri atas dua bentuk yaitu gangguan langsung dan tidak langsung. Gangguan langsung di kawasan Pantai Glagah terdiri atas kegiatan wisata yang tidak terarah dan penangkapan ikan dengan jala disekitar laguna. Kegiatan wisata tidak terarah menyebabkan burung berpindah dan mengganggu aktivitas bersarang. Kegiatan penangkapan ikan dengan jala menyebabkan burung berpindah lokasi atau area beraktivitas. Gangguan langsung di kawasan Pantai Trisik terdiri atas kegiatan penambangan pasir dan perburuan. Kegiatan penambangan pasir menyebabkan burung berpindah lokasi beristirahat dan mencari makan. Selain itu kegiatan tersebut menyebabkan hilangnya tempat bersarang komunitas burung. Kegiatan perburuan berdampak pada kematian jenis burung yang tertembak. Gangguan tidak langsung terhadap komunitas burung adalah adanya pencemaran air di habitat perairan di kedua kawasan. Pencemaran air menyebabkan penyakit, kematian dan penurunan kualitas hasil reproduksi komunitas burung Implikasi konservasi komunitas burung di kawasan Pantai Glagah lebih tepat dilakukan di delta dan laguna, sedangkan di kawasan Pantai Trisik implikasi konservasi lebih tepat dilakukan di delta, laguna dan sawah. Implikasi yang dapat dilakukan adalah adalah sosialisasi dan monitoring keberadaan komunitas burung, membangkitkan potensi ekowisata secara kolaboratif, pengendalian perilaku wisatawan, pengendalian area eksploitasi pertambangan pasir dan pengendalian kualitas lingkungan. Selain itu perlu dilakukan penguatan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan dan pengembangan kawasan terutama untuk mendukung kegiatan ekowisata berkelanjutan yang dapat menjamin kelestarian komunitas burung.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100796
      Collections
      • MT - Forestry [1445]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail