View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Animal Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Animal Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Evaluasi Sistem Budidaya Tanaman Asystasia gangetica T. Anderson di Bawah Naungan Tanaman Kelapa Sawit

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (15.47Mb)
      Date
      2019
      Author
      Herilimiansyah
      Kumalasari, Nur Rochmah
      Abdullah, Luki
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Salah satu gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan tahan naungan yaitu Asystasia gangetica T. Anderson atau Ara Sungsang. A. gangetica di perkebunan kelapa sawit memiliki kecepatan tumbuh yang baik, memiliki kandungan nutrien yang tinggi, meningkatkan kandungan nutrien tanah dan mencegah terjadinya erosi serta mampu dijadikan tanaman penutup tanah. Penelitian ini mengkaji sistem budidaya yang tepat dan mengevaluasi produksi dan kualitas tanaman A. gangetica sebagai hijauan pakan di perkebunan kelapa sawit. Adapun peubah penelitian ini yaitu pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, lebar daun dan panjang daun, produksi segar, kualitas nutrien dan kandungan serat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan split plot yaitu umur pohon kelapa sawit 6 tahun dan 8 tahun sebagai petak utama dan anak petak yaitu jarak tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu 10×10 cm, 25×25 cm dan 40×40 cm. Setiap perlakuan masing – masing diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan sidik ragam ANOVA, jika terdapat pengaruh yang nyata maka diuji lanjut dengan menggunakan Least Significant Differences (LSD). Analisis data menggunakan Statistical Tool for Agricultural Research (STAR). Pada penanaman I, jarak tanam 10×10 cm menghasilkan tinggi tanaman, lebar dan panjang daun terbaik. Jarak tanam 25×25 cm merupakan jarak terbaik pada jumlah cabang primer, sekunder dan jumlah daun. Rataan pertumbuhan morfologi tanaman A. gangetica terbaik terdapat pada perlakuan naungan pohon kelapa sawit umur 6 tahun pada parameter cabang sekunder dan jumlah daun. Interaksi terjadi pada setiap parameter pertumbuhan. Jarak tanam terbaik terdapat pada perlakuan 10×10 cm yang memiliki produksi tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Naungan pohon kelapa sawit umur 6 tahun lebih baik dibandingkan dengan naungan pohon kelapa sawit umur 8 tahun. Pada parameter kandungan nutrien, naungan pohon kelapa sawit umur 8 tahun lebih baik pada kandungan bahan kering dan berbanding terbalik dengan abu. Pada perlakuan jarak tanam diperoleh hasil bahwa kandungan bahan kering (BK) terbaik terdapat pada perlakuan 25×25 cm dan 40×40 cm dibandingkan dengan perlakuan 10×10 cm dan terdapat interaksi. untuk kandungan serat kasar (SK), jarak tanam 10×10 cm merupakan jarak tanam yang terbaik. Jarak tanam dan umur naungan tidak memiliki pengaruh terhadap kandungan NDF dan ADF A. gangetica. Namun terdapat interaksi pada kandungan ADF. Pertumbuhan kembali A. gangetica, jarak tanam 25×25 cm menghasilkan tinggi, cabang primer, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan jarak lainnya. Umur naungan 6 tahun lebih baik dibandingkan dengan umur naungan 8 tahun. Interaksi terjadi pada semua parameter pertumbuhan kecuali cabang sekunder. Jarak tanam memiliki pengaruh yang nyata terhadap produksi tanaman A. gangetica (p<0.05). Jarak tanam 10×10 cm dan 25×25 cm merupakan jarak tanam terbaik dibandingkan dengan jarak tanam 40×40 cm. Produksi biomassa pada naungan 6 tahun lebih baik daripada umur 8 tahun. Untuk kandungan nutrien, jarak tanam berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar (p<0.05). Jarak tanam 10×10 cm dan 25×25 cm lebih baik dibandingkan dengan jarak tanam 40×40 cm. Umur naungan berpengaruh nyata terhadap kandungan abu (p<0.05). Umur naungan 6 tahun lebih baik dibandingkan dengan umur naungan 8 tahun. Pada penelitian ini jarak tanam tidak memiliki perbedaan terhadap kandungan Nitrogen Detergent Fiber (NDF) dan Acid Detergent Fiber (ADF). Kesimpulan penelitian ini adalah A. gangetica dapat dibudidayakan di bawah naungan umur 6 dan 8 tahun dengan jarak tanam 10×10 cm, 25×25 cm dan 40×40 cm. Budidaya A. gangetica yang baik di perkebunan kelapa sawit adalah dengan sistem jarak tanam 10×10 cm pada umur 6 tahun. Pada panen I, Produksi biomassa dan nutrien terbaik terdapat pada jarak tanam 10×10 cm di bawah naungan umur 6 tahun. Sedangkan pada panen II, produksi biomassa dan nutrien terbaik pada perlakuan 10×10 dan 25×25 cm pada umur 6 tahun.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100743
      Collections
      • MT - Animal Science [1238]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail