Dampak Wisata Danau Sentani Terhadap Ekonomi Lokal dan Tingkat Perkembangan Wilayah Di Kabupaten Jayapura
View/ Open
Date
2019Author
Mangiri, Ditha
Siregar, Hermanto
Rustiadi, Ernan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dalam pembangunan nasional karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, serta merangsang pertumbuhan ekonomi regional. Salah satu bentuk wilayah yang memiliki potensi wisata adalah wilayah Kabupaten. Kabupaten Jayapura merupakan bentuk wilayah yang memiliki potensi wisata yang sangat beragam dan memiliki prospek yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai sektor unggulan dalam pengembangan ekonomi wilayahnya. Salah satu jenis wisata alam yang terdapat di Kabupaten Jayapura yaitu berupa wisata Danau Sentani. Keberadaan wisata tersebut di wilayah Danau Sentani dapat menghasilkan dampak ekonomi wilayah, mengerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Wisata Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai dan dampak ekonomi yang dihasilkan oleh kegiatan wisata Danau Sentani, tingkat perkembangan wilayahnya, serta merumuskan arahan strategi yang efektif dalam pengembangan wisata tesebut kedepannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengembangan wisata Danau Sentani serta memberikan perumusan alternatif kebijakan yang perlu dilakukan dalam mengelola wisata tersebut sehingga dampak dan kontribusi wisata bagi masyarakat dapat ditingkatkan. Nilai ekonomi wisata Danau Sentani diperoleh dari pendugaan pengeluaran wisatawan. Dari pendekatan ini diperoleh nilai ekonomi total dari kegiatan wisata tersebut sebesar 1,50 milyar rupiah pertahun, rata-rata pengeluaran wisatawan untuk satu kali kunjungan sebesar 233.326 rupiah per orang. Sekitar 93.031 rupiah (39,8%) dari pengeluaran wisata tersebut terjadi di luar kawasan Danau. Pengeluaran wisatawan memberikan dampak langsung, tidak langsung, dan lanjutan bagi masyarakat lokal sekitar kawasan. Dampak tersebut diestimasi menggunakan Keynesian Multiplier. Hasil tersebut menunjukkan nilai local Income Multiplier di Danau Sentani adalah 0,93, nilai Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar 1,32 dan nilai Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1,37. Dengan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan dari wisata Danau Sentani mampu memberikan dampak ekonomi meskipun masih relatif kecil bagi masyarakat lokal sekitar kawasan. Desa-desa yang terdapat disekitar Danau Sentani merupakan desa dengan tingkat perkembangan wilayah yang rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan minimnya fasilitas pelayanan publik yang terdapat didesa tersebut. Hasil analisis skalogram menunjukkan bahwa 7 desa (24,13%) merupakan desa dengan tingkat pertumbuhan Hirarki I. Desa yang masuk kedalam Hirarki II sebanyak 4 (13,79%) dan Hirarki III sebanyak 18 (62,06%) dari keseluruhan desa yang ada disekitar Danau Sentani. Dua dari tujuh desa yang masuk dalam Hirarki I adalah desa yang terkait secara langsung dengan aktivitas wisata sekaligus merupakan desa yang
menjadi pintu masuk utama lokasi wisata. Dua desa tersebut yaitu Desa Nolokla dan Desa Nendali. Kegiatan wisata yang tinggi memberikan dampak bagi perkembangan wilayah berupa peningkatan sarana pelayanan publik terutama pada fasilitas pelayanan jasa berupa restoran dan rumah makan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan wisata Danau Sentani memerlukan kerjasama dari seluruh pihak terkait. Pengelolaan kedepannya memerlukan peranan yang lebih besar dari pemerintah daerah. Selain itu kegiatan wisata ini dikembangkan ke bentuk ekowisata dengan memprioritaskan penanganan pada aspek ekologi khususnya pengendalian kerusakan ekosistem kawasan.
Collections
- MT - Economic and Management [2971]