View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Agriculture Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Model Rantai Pasok Agroindustri Berbasis Kedelai Di Kabupaten Cianjur

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (17.46Mb)
      Date
      2019
      Author
      Afianto, Alfan Tri
      Sukardi
      Udin, Faqih
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Rantai pasok adalah sebuah sistem atau rantai bisnis yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Konsep rantai pasok yaitu bagaimana menyampaikan barang atau jasa ke tangan konsumen secara efektif dan efisien. Pengelolaan rantai pasok harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan keunggulan kompetitif serta menciptakan keunggulan dalam bersaing mengingat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Pengelolaan rantai pasok yang baik dapat membawa anggota rantai pasok pada tingkat efisiensi dan efektifitas yang optimal sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Sebaliknya apabila tidak dikelola dengan baik dapat membawa kerugian seperti tingginya biaya logistik, biaya pengelolaan informasi serta berkurangnya kapasitas produksi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi dan mekanisme pada rantai pasok agroindustri kedelai, kemudian menganalisis kinerja dan perhitungan nilai tambah rantai pasok agroindustri kedelai. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah menganalisis model rantai pasok agrodindustri kedelai. Identifikasi rantai pasok didapat dengan menggunakan kerangka pemikiran Vorst (2006). Metode SCOR-AHP digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok. Metode Hayami digunakan untuk menghitung nilai tambah. Metode CPI-AHP digunakan untuk mengukur nilai akhir dari model rantai pasok agroindustri kedelai. Kondisi rantai pasok agroindustri kedelai melibatkan beberapa aktor didalamnya. Berdasarkan identifikasi rantai pasok pada struktur jaringan rantai pasok, diketahui bahwa anggota rantai pasok agroindustri kedelai mencakup petani, pengepul, dan agroindustri. Dalam rantai pasok agroindurtri kedelai terdapat proses pull-push, proses ini terhadi dalam hubungan antar pelaku rantai pasok. selanjutnya untuk mengetahui kinerja rantai pasok dilakukan pengukuran kinerja melalui penilaian metrik kinerja berdasarkan pendapat pakar dan bencmarking data aktual. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok agroindustri kedelai diketahui bahwa pada tingkat petani sebesar 87.14% masuk dalam klasifikasi sedang, sedangkan kinerja pada tingkat pengepul 91.20%, dan agroindustri 92.00% masuk dalam klasifikasi baik. Perhitungan nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami diketahui bahwa rasio nilai tambah tertinggi yaitu petani 82.38%, agoindustri 51.73%, dan pengepul 5.73%. Analisis rasio margin keuntungan pada setiap pelaku yaitu agroindustri sebesar 82.04%, pengepul sebesar 74%, dan petani sebesar 49.49%. Hasil analisis model rantai pasok agroindustri kedelai di Kabupaten Cianjur mendapatkan nilai akhir 81.80%, menurut Monckza et al. (2009) nilai tersebut masuk ke dalam kategori sedang. Hasil analisis model rantai pasok agroindustri kedelai termasuk dalam kategori sedang Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tanaman kedelai yang ada di Kabupaten Cianjur belum menjadi tanaman utama tetapi sebagai tanaman selingan, penanaman kedelai dilakukan hanya untuk menunggu waktu musim penanaman padi. Pada sektor hulu, minat petani dalam membudidayakan kedelai masih rendah serta belum adanya kesepakatan harga penjualan kepada pengepul, akan tetapi keberadaan pengepul memudahkan petani dalam menjual hasil produksinya. Faktor lainnya yaitu dalam membudidayakan kedelai pengeluaran terkait biaya tenaga kerja merupakan komponen yang lebih banyak dikeluarkan. Pada sektor hilir yaitu agroindustri, permasalahan yang sering terjadi adalah keterbatasan stok kedelai lokal sebagai bahan baku pembuatan tempe serta harga kedelai lokal yang tidak stabil. Agroindustri lebih sering memilih kedelai impor dikarenakan ketersediaan pasokan yang lebih stabil dan dari segi harga lebih terjangkau.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100702
      Collections
      • MT - Agriculture Technology [2336]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail