| dc.description.abstract | Bencana banjir pada tahun 2018, di wilayah Kota/Kabupaten Bogor merupakan kejadian banjir terbanyak di Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 10 kejadian dari total 47 kejadian. Program yang telah dilaksanakan pemerintah dalam rangka menanggulangi banjir di Kelurahan Tanah Baru adalah pembangunan TPT (Tanggul Penahan Tanah), namun hingga saat ini banjir masih terus terjadi. Dampak dari bencana banjir yang terus dibiarkan tanpa penanganan yang tepat akan menyebabkan masalah semakin kompleks. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengestimasi nilai kerugian ekonomi dan faktor-faktor yang memengaruhinya, 2) mengindentifikasi strategi adaptasi terhadap banjir di Kelurahan Tanah Baru, 3) mengevaluasi capaian program penanggulangan banjir, 4) menganalisis alternatif dan strategi kebijakan pemerintah Kota Bogor dalam upaya penanggulangan banjir. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan market price method, cost of illness, loss of income, analisis regresi linear berganda, analisis deskriptif, gap analysis, dan Multi Criteria Decision Analysis (MCDA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kerugian ekonomi akibat banjir mencapai Rp 60.498.575/tahun, kerugian terbesar yaitu perbaikan struktural bangunan rumah sebesar Rp 20.118.874/tahun. Kerugian ekonomi dapat dikurangi dengan beberapa tindakan adaptasi yaitu meninggikan lantai rumah dan membuat tanggul permanen. Upaya penanggulangan banjir di Kelurahan Tanah Baru yang telah dilakukan oleh pemerintah dan tercapai sesuai target RPJMD Kota Bogor adalah program pembangunan TPT, saluran drainase, dan kolam retensi, namun upaya penanggulangan harus lebih dioptimalkan karena hingga saat ini banjir masih sering terjadi. Berdasarkan hasil analisis kebijakan dengan software PROMETHEE didapatkan bahwa solusi optimal untuk alternatif kebijakan upaya penanggulan banjir adalah pembangunan TPT, kolam retensi, saluran drainase, dan pembersihan sungai. | id |
