Estimasi Produksi Padi Berbasis Model Simulasi Tanaman (Studi Kasus : Kabupaten Subang).
Abstract
Pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan iklim. Subang
yang merupakan wilayah penghasil padi tertinggi ke-3 di Jawa Barat masih
mengalami fluktuasi produktivitas padi akibat perubahan iklim khususnya curah
hujan dan suhu. Penelitian ini ditujukan untuk mengestimasi produktivitas padi
akibat perubahan iklim di Kabupaten Subang menggunakan model Aquacrop dan
mengestimasi produktivitas dan komponen biomassa tanaman padi selama 1
musim tanam pada masing-masing wilayah Pamanukan dan Cijambe
menggunakan DSSAT. Penelitian ini menggunakan data iklim harian periode
baseline (1986-2015) dan periode masa depan (2021-2050) model CSIRO dan
MIROC, data tanaman, profil tanah, dan irigasi untuk masukan model Aquacrop.
Penelitian ini juga menggunakan data iklim harian 1 musim tanam, data tanaman,
data irigasi, pemupukan, dan tanah pada wilayah Cijambe dan Pamanukan untuk
masukan model DSSAT. Hasil keluaran Aquacrop menunjukkan bahwa terdapat
perubahan produktivitas padi ke arah peningkatan dari periode baseline ke periode
masa akan datang sekitar 1 ton/ha. Hasil luaran DSSAT pada wilayah Cijambe
dan Pamanukan menunjukkan hasil yang cukup baik atau mendekati produktivitas
lapang. Hasil simulasi di demplot Pamanukan menghasilkan produktivitas padi
sebesar 6.5 ton/ha, sedangkan produktivitas di lapang mencapai 6 ton/ha. Hasil
simulasi di demplot Cijambe mencapai 4.5 ton/ha, sedangkan produktivitas di
lapang mencapai 4 ton/ha. Daerah Pamanukan memiliki produktivitas, pola ILD,
dan komponen biomassa yang relatif lebih tinggi dibandingkan daerah Cijambe.