dc.description.abstract | Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi di Indonesia. Produksi ikan mas dapat ditingkatkan dengan teknik inseminasi buatan. Inseminasi buatan dapat dilakukan melalui semen segar, semen cair ataupun semen beku yang telah dikriopreservasi. Faktor yang memengaruhi keberhasilan kriopreservasi adalah jenis pengencer yang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kualitas semen beku ikan mas pada tiga jenis pengencer semen. Sebanyak 7 ekor induk jantan ikan mas dikoleksi semen segarnya dengan cara stripping. Semen segar dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen dibagi ke dalam 3 tabung dan masing-masing diencerkan dengan pengencer A, B dan C yang mengandung DMSO 15%. Semen yang telah diencerkan dikemas ke dalam straw 0.25 mL, diekuilibrasi selama 30 menit dan dibekukan dalam uap nitrogen cair selama 10 menit. Semen yang telah beku disimpan dalam kontainer nitrogen cair untuk pengujian lebih lanjut. Semen beku dievaluasi dengan cara melakukan thawing selama 30 detik dalam air hangat (37 oC). Evaluasi semen beku dilakukan terhadap motilitas, lama hidup, dan recovery rate (RR) sperma. Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengencer semen beku ikan mas yang terbaik adalah pengencer B dengan nilai motilitas sperma 65.26 ± 1.73%, RR sebesar 78.07% dengan lama hidup 746 ± 70 detik paling tinggi (p < 0.05) dibandingkan dengan dua pengencer lainnya. Pengencer B merupakan pengencer terbaik untuk semen beku ikan mas. Pengencer B secara nyata dapat mempertahankan motilitas dan meningkatkan lama hidup semen beku ikan mas lebih baik dari pengencer A dan pengencer C. | id |