dc.description.abstract | Oryzaephilus surinamensis merupakan hama sekunder yang dikenal sebagai
kumbang gigi gergaji yang menyerang pada serealia, seperti padi dan gandum.
Hingga saat ini, metode pengendalian hama gudang masih bergantung pada
penggunaan insektisida dan fumigan sintetik. Salah satu alternatif untuk
mengurangi penggunaan insektisida sintetik yaitu dengan menggunakan minyak
atsiri sebagai fumigan. Penelitian ini bertujuan menguji efek fumigan minyak
atsiri kapulaga dan kayu manis terhadap larva O. surinamensis. Kertas saring
direkatkan pada permukaan dalam tutup cawan petri kemudian masing-masing
minyak atsiri diteteskan ke permukaan kertas saring dan dikeringanginkan selama
2 menit. Sebanyak 20 larva O. surinamensis dimasukkan ke dalam cawan petri.
Cawan direkatkan dengan menggunakan plastisin agar kedap udara dan diinkubasi
selama 72 jam setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak
atsiri kapulaga pada dosis 0.23 ml/l ruang fumigasi menyebabkan mortalitas larva
sebesar 90% (LD50 = 0.071 dan LD95 = 0.263). Minyak atsiri kayu manis pada
dosis 0.07 ml/l ruang fumigasi menyebabkan mortalitas larva sebesar 87% (LD50
= 0.019 dan LD95 = 0.130). Nilai LD50 dan LD95 pada minyak atsiri kayu manis
lebih rendah daripada minyak atsiri kapulaga. Oleh karena itu, minyak atsiri kayu
manis lebih efektif untuk mengendalikan larva O. surinamensis. Selain
menyebabkan mortalitas, minyak atsiri kapulaga dan kayu manis menunjukkan
aktivitas penghambatan terhadap perkembangan larva. | id |