Show simple item record

dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma
dc.contributor.advisorMulya, Setyardi Pratika
dc.contributor.authorSuhada, Agil
dc.date.accessioned2019-12-20T05:40:24Z
dc.date.available2019-12-20T05:40:24Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100242
dc.description.abstractKabupaten Serang merupakan salah satu kawasan pendukung Kota Serang sebagai ibukota Provinsi Banten, yang telah banyak mengalami perubahan penggunaan lahan akibat perkembangan wilayah yang pesat yang dipicu oleh pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk ini mempengaruhi penggunaan lahan akibat meningkatnya kebutuhan manusia (Andriyani 2007). Terdapat 11 kecamatan di bagian barat Kabupaten Serang yang memiliki wacana pembentukan Daerah Otonom Baru Serang Barat yang direncanakan menjadi kabupaten baru (Diskominfo Kabupaten Serang 2018). Laju urbanisasi di Kota Serang dan sekitarnya menyebabkan terjadinya dinamika perubahan penggunaan lahan di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perencanaan dan pengendalian akan penggunaan lahan harus diperhatikan agar tidak menjadi rintangan ketika wilayah tersebut menjadi suatu wilayah administrasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dan keragaman jenis penggunaan lahan, mengetahui tingkat perkembangan wilayah dan mengetahui karakteristik tipologi wilayah di Kabupaten Serang. Wilayah Kabupaten Serang memiliki luas ± 146.735 ha, dengan penggunaan lahan yang beragam. Hasil penelitian perubahan penggunaan lahan tahun 2006, 2010, 2014 dan 2018 diketahui bahwa dari tahun ke tahun wilayah Kabupaten Serang mengalami perubahan penggunaan lahan, akan tetapi banyak terjadi ketimpangan dalam pemerataan pembangunan antara bagian barat dengan bagian timur Kabupaten Serang, yang secara jarak lebih dekat dengan pusat administratif pemerintahan serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang sebagai pusat industri. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang didominasi oleh sawah sebesar 39%, kemudian ladang/tegalan 32% dan lahan terbangun 13%. Berdasarkan analisis keragaman jenis penggunaan lahan menggunakan metode entropi di Kabupaten Serang pada 28 kecamatan, nilai entropi berkisar antara 0,09 hingga 0,27. Nilai entropi terendah di Kabupaten Serang adalah 0,09 berada di Kecamatan Binuang, Ciruas dan Bandung. Nilai entropi tertinggi di Kabupaten Serang yaitu 0,27 yang terdapat di Kecamatan Cinangka dan Padarincang. Data tipologi wilayah berdasarkan tingkat kemiripan karakteristik tiap kecamatan, menunjukkan bahwa kecamatan-kecamatan yang termasuk ke dalam klaster 2 dan 3 didominasi oleh bagian timur Kabupaten Serang sebanyak 8 dan 12 kecamatan, sedangkan kecamatan yang termasuk di dalam klaster 1 terletak di bagian barat Kabupaten Serang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleDinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah serta Tipologi Kecamatan di Kabupaten Serangid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanid
dc.subject.keywordtingkat perkembangan wilayaid
dc.subject.keywordtipologi wilayahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record