dc.description.abstract | Caisim (brassica juncea L) merupakan salah satu jenis sayuran unggulan
yang banyak diminati dalam sayuran semusim. Tanaman caisim banyak di budi
dayakan secara organik dan konvensional. Hama dan penyakit merupakan salah
satu kendala dalam budi daya caisim. Petani organik menerapkan konsep ramah
lingkungan dan tidak menggunakan pestisida serta zat pengatur tumbuh dalam
proses budi daya. Petani konvensional dalam pengendaliam hama dan penyakit
menekankan pada penggunaan pestisida sintesis. Tujuan dari penelitian ini adalah
memeroleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan petani caisim
organik dan konvensional terhadap faktor budi daya di kecamatan Tenjolaya dan
Cisarua kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei dan
wawancara langsung kepada petani di kecamatan Tenjolaya dan Cisarua, dengan
memakai satu kebun organik Fam Organik yang terletak di kecamatan Tenjolaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani organik sangat menekankan untuk
tidak menggunakan pestisida dalam pengendalian hama dan penyakit dan
mengarah ke teknik mekanis dengan mengambil hama yang terdapat di lahan
secara langsung, mengambil contoh tanaman yang sakit dan membuangnya serta
penggunaan sticky trap dalam memerangkap hama, melakukan sanitasi dan
menggunakan pupuk kandang. Petani konvensional masih menerapkan pestisida
sintetik dan pemberian pupuk sintesis. Petani konvensional mendapatkan
informasi tentang pengendalian hama dan penyakit dari petugas toko pertanian,
petugas dari distributor pestisida sintesis, sesama petani, dan kelompok petani
berdasarkan pengalaman. Petani organik mendapatkan informasi pengendalian
hama dan penyakit tanaman dari penyuluhan rutin yang diadakan tiga bulan sekali
di fam organik pusat yang terletak di Narogong sebagai pusat dari Fam Organik
Tenjolaya. Permasalahan yang dialami petani konvensional lebih ke harga pasar
sedangkan petani organik lebih menekankan gangguan hama dan penyakit. | id |