View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Professional Master
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Professional Master
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan Budidaya Padi Japonica Cultivar Nikomaru (Studi Kasus: Jawa Barat, Indonesia).

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (18.31Mb)
      Date
      2019
      Author
      Yuliawan, Taufiq
      Handoko
      Impron
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Di Jepang, produksi berasnya lebih kecil dibandingkan konsumsinya. Pada tahun 2017, terdapat defisit antara produksi beras lokal dengan konsumsi beras lebih dari 800 ribu ton. Dengan adanya kondisi tersebut, terdapat kesempatan impor beras ke Jepang. Akan tetapi, varietas padi yang ditanam di Indonesia berbeda dengan varietas padi yang di tanam di Jepang yang merupakan padi vaerietas Japonica. Padi varietas tersebut memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas Indica yang biasa ditanam di Indonesia. Selain itu, padi varietas Japonica memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas Indica. Indeks glikemik merepresentasikan kenaikan tingkat gula darah dalam tubuh akibat makanan yang dikonsumsi. Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi akan meningkatkan gula darah secara cepat dan meningkatkan potensi penyakit diabetes melitus. Dengan adanya potensi tersebut, petani diharapkan bisa menanam padi varietas Japonica di Indonesia. Namun hal tersebut harus didukung oleh pemerintah dengan memberikan rekomendasi penanaman yang sesuai. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan studi kesesuaian area. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat model prakiraan hasil padi Japonica dengan menggunakan data iklim untuk mengetahui potensi maksimumnya. Peneltian ini bertujuan untuk membangun model prediksi hasil tanaman padi varietas Japonica dan menyusun sebuah sistem pendukung keputusan agar bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan petani untuk membantu menganalisis kesesuaian penanaman padi varietas Japonica. Pembangunan model prediksi hasil padi Japonica dilakukan di Provinsi Ehime, Jepang dengan menggunakan padi varietas Japonica kultivar Nikomaru yang merupakan kultivar yang tahan terhadap suhu tinggi. Sedangkan sistem penunjang keputusan yang dibangun telah disimulasikan menggunakan data iklim di beberapa stasiun meterologi di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sebuah sistem penunjang keputusan berbasis web telah dibangun dan dipublikasikan dalam jaringan yang mampu memberikan rekomendasi tanggal penanaman berdasarkan pertimbangan prediksi hasil tanam padi dan jumlah air hujan di lokasi yang terpilih. Sistem tersebut memberikan dua rekomendasi kepada pengguna yaitu: rekomendasi tanggal tanam berdasarkan potensi maksimum hasil penanaman padi yang diprediksikan hanya dari faktor iklim, dan rekomendasi tanggal tanam berdasarkan prediksi harian hasil tanam padi dan jumlah hari kering. Hasil simulasi dari sistem penunjang keputusan ini menunjukkan bahwa lokasi terbaik untuk menanam padi di Provinsi Jawa Barat adalah Citeko, Kabupaten Bogor. Pada lokasi ini, tanggal tanam yang direkomendasikan antara bulan September dan Mei. Prediksi hasil padinya tidak jauh berbeda pada kedua tipe sawah. Pada sawah irigasi, petani akan mengapatkan hasil sekitar 7.393 - 10.028 kg dalam 1 hektar sawah. sedangkan pada sawah tadah hujan, petani akan mendapatkan hasil sekitar 218 - 9.234 kg dalam satu hektar sawah. Dengan menerapkan penanaman lanjut, kedua lokasi yang terpilih memiliki potensi yang tinggi untuk budidaya padi Japonica. Di Citeko, petani dapat menanam dua kali dalam setahun. Sedangkan di Jatiwangi, petani dapat menanam tiga kali dalam setahun. Citeko memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Jatiwangi. Hasil padi pada kedua tipe sawah memiliki nilai yang tidak jauh berbeda, hal tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan di masing-masing lokasi. Pada lokasi Citeko dan Jatiwangi, penanaman padi dua kali setahun akan mendapatkan hasil yang serupa dengan lokasi kedua dengan penanaman tiga kali setahun. Di Jatiwangi, petani membutuhkan sistem irigasi untuk penanaman periode ketiga untuk mencapai hasil serupa dengan lokasi pertama. Kondisi ini disebabkan oleh musim kemarau pada periode penanaman ketiga.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100136
      Collections
      • MT - Professional Master [907]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository