Gaya Pengasuhan, Pola Asuh Makan, Sikap, dan Perilaku Makan Remaja Usia SMA di Kecamatan Batang Alai Utara dan Kota Banjarmasin
Abstract
Periode remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa, masa remaja adalah masa dimana perilaku makan yang sangat khas dibandingkan usia lainnya. Tugas perkembangan untuk memperoleh perilaku makan remaja maka diperlukan gaya pengasuhan ibu, pola asuh makan serta sikap makan remaja di wilayah perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini menganalisis perbedaan gaya pengasuhan, pola asuh makan, sikap makan dan perilaku makan remaja di wilayah perdesaan dan perkotaan, menganalisis hubungan karakteristik remaja, karakteristik keluarga, gaya pengasuhan, pola asuh makan, sikap makan dan perilaku makan remaja, serta menganalisis pengaruh karakteristik remaja, karakteristik keluarga, gaya pengasuhan, pola asuh makan, sikap makan dan perilaku makan remaja.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Menengah Atas di Batang Alai Utara mewakili perdesaan adalah SMAN 7 dan Kota Banjarmasin mewakili perkotaan adalah SMAN 2. Kriteria contoh adalah siswa kelas 10 dipilih secara acak proposional. Total contoh yang diteliti adalah 160 siswa, yaitu 80 siswa di perdesaan dan 80 siswa di perkotaan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2017. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan inferensia. Analisis inferensia dalam penelitian ini terdiri atas 1) Uji independent T-test, digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan gaya pengasuhan, pola asuh makan, sikap dan perilaku makan remaja di wilayah perkotaan dan perdesaan. 2) Uji korelasi digunakan untuk mngetahui hubungan antara variabel. 3) Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan remaja.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gaya pengasuhan dimodifikasi dan diacu dari Parental Authory Questionaire oleh Buri (1991). Nilai cronbach’s alpha kuesioner gaya pengasuhan authoritative adalah 0.639. Nilai cronbach’s alpha kuesioner gaya pengasuhan authoritarian adalah 0.637. Nilai cronbach’s alpha kuesioner gaya pengasuhan permissive adalah 0.639. Pengukuran pola asuh makan dimodifikasi dan diacu dari Hastuti (2015). Nilai cronbach’s alpha kuesioner pola asuh makan adalah 0.802. Pengukuran sikap makan diacu dari Compulsive Eating Scale yang dikembangkan Ganasegeran et al. (2012). Nilai cronbach’s alpha kuesioner sikap makan adalah 0.765. Pengukuran perilaku makan dimodifikasi menggunakan alat ukur food frequency dimpdifikasi dan diacu dari Willett (1985). Nilai cronbach’s alpha kuesioner perilaku makan adalah 0.708.
Gaya pengasuhan tidak berbeda antara perdesaan dan perkotaan. Rata-rata ibu menggunakan gaya pengasuhan authoritative. Pola asuh makan berbeda antara perdesaan dan perkotaan. Pola asuh makan di perkotaan lebih baik daripada di perdesaan. Sikap makan berbeda antara perdesaan dan perkotaan. Sikap makan negatif di perdesaan lebih tinggi daripada di perkotaan. Perilaku makan berbeda
antara perdesaan dan perkotaan. Perilaku makan di perkotaan lebih baik daripada di perdesaan.
Jenis kelamin remaja perdesaan berhubungan negatif signifikan dengan gaya pengasuhan authoritarian. Gaya pengasuhan authoritarian pada remaja laki-laki cenderung lebih tinggi daripada remaja perempuan. Jenis kelamin remaja berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Pola asuh makan pada remaja perempuan cenderung lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Pekerjaan ibu berhubungan negatif signifikan dengan pola asuh makan. Ibu tidak bekerja maka pola asuh makan remaja cenderung semakin tinggi. Gaya pengasuhan authoritative berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Gaya pengasuhan authoritative yang tinggi maka pola asuh makan cenderung semakin baik. Pola asuh makan berhubungan signifikan dengan perilaku makan di perdesaan. Pola asuh makan yang baik maka perilaku makan cenderung semakin baik. Pekerjaan ibu remaja perkotaan berhubungan signifikan dengan gaya pengasuhan authoritarian. Ibu bekerja maka gaya pengasuhan authoritarian cenderung semakin tinggi. Jenis kelamin remaja berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Pola asuh makan pada remaja perempuan cenderung lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Gaya pengasuhan authoritative berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Gaya pengasuhan authoritative yang tinggi maka pola asuh makan cenderung semakin baik. Pola asuh makan berhubungan negatif signifikan dengan sikap makan. Pola asuh makan yang baik maka sikap makan negatif cenderung semakin rendah. Pola asuh makan berhubungan signifikan dengan perilaku makan. pola asuh makan yang baik maka perilaku makan cenderung semakin baik. Usia remaja perdesaan dan perkotaan berhubungan negatif signifikan dengan gaya pengasuhan authoritative. Usia remaja yang semakin tua maka gaya pengasuhan authoritative cenderung semakin tinggi. Jenis kelamin berhubungan negatif signifikan dengan gaya pengasuhan authoritarian. Gaya pengasuhan authoritarian pada remaja laki-laki cenderung lebih tinggi daripada remaja perempuan. Jenis kelamin remaja berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Pola asuh makan pada remaja perempuan cenderung lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Usia remaja berhubungan negatif signifikan dengan pola asuh makan. Usia remaja yang muda maka pola asuh makan cenderung semakin baik. Pendidikan ibu berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Pendidikan ibu yang tinggi maka pola asuh makan cenderung semakin baik. Pendapatan per kapita berhubungan signifikan dengan pola asuh makan. Pendapatan per kapita yang tinggi maka pola asuh makan cenderung semakin baik. Gaya pengasuhan authoritative berhubungan signifikan dengan pola asuh makan dan perilaku makan. Gaya pengasuhan authoritative yang tinggi maka pola asuh makan dan perilaku makan cenderung semakin baik. Pola asuh makan berhubungan negatif signifikan dengan sikap makan. Pola asuh makan yang baik maka sikap makan negatif remaja cenderung semakin rendah. Pola asuh makan berhubungan signifikan dengan perilaku makan. Pola asuh makan yang baik maka perilaku makan cenderung semakin baik.
Perilaku makan remaja dipengaruhi oleh usia remaja (β=-2.770, p<0.05) dan pola asuh makan (β=0.306, p<0.05). Semakin muda usia remaja dan semakin baik pola asuh makan maka perilaku makan remaja semakin baik.
Collections
- MT - Human Ecology [2273]