Kinerja Pertumbuhan dan Respons Imun Ikan Lele (Clarias sp.) yang Diberi Probiotik Bacillus megaterium PTB 1.4 dan Pediococcus pentosaceus E2211
View/ Open
Date
2019Author
Hamka, Muhammad Subhan
Widanarni
Meryandini, Anja
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengendalian penyakit
Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) pada ikan lele adalah dengan memperbaiki
respons imun inang dengan pemberian probiotik. Probiotik B. megaterium PTB
1.4 yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan lele telah diuji efektif mampu
meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan lele. Probiotik P. pentosaceus E2211
yang diisolasi dari hasil fermentasi spontan tepung jagung telah diuji mampu
meningkatkan daya tahan ikan lele terhadap infeksi Aeromonas hydrophila.
Pemberian bersama kedua bakteri probiotik tersebut diharapkan dapat berperan
sinergis untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele
terhadap infeksi A. hydrophila. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
efektivitas pemberian probiotik B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus
E2211 terhadap kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele terhadap infeksi
A. hydrophila.
Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan
lima perlakuan, yaitu: K- (tanpa probiotik dan tanpa diinjeksi A. hydrophila), K+
(tanpa probiotik dan diinjeksi A. hydrophila), Bm (diberi B. megaterium PTB 1.4
dan diinjeksi A. hydrophila), Pp (diberi P. pentosaceus E2211 dan diinjeksi A.
hydrophila), dan Bm+Pp (diberi B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus
E2211 dan diinjeksi A. hydrophila). Ikan lele dengan bobot rata-rata 7.36±0.21 g
dipelihara selama 30 hari dengan pemberian pakan perlakuan secara at satiation
pada kolam beton yang diberi waring berukuran 100x30x80 cm3 dengan
kepadatan 30 ekor waring-1. Uji tantang A. hydrophila dilakukan pada hari ke-31
dan dilanjutkan dengan pengamatan pada hari ke-35 dan hari ke-40. Parameter uji
pada penelitian ini yaitu kinerja pertumbuhan meliputi laju pertumbuhan harian,
biomassa panen, dan rasio konversi pakan, total bakteri probiotik pada saluran
pencernaan, analisis aktivitas enzim protease dan amilase saluran pencernaan,
serta parameter respons imun meliputi tingkat kelangsungan hidup pasca uji
tantang, total eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, total leukosit,
aktivitas respiratory burst, aktivitas fagositik, dan aktivitas lisozim, serta total A.
hydrophila pada organ target.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp dapat
meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan lele meliputi aktivitas enzim pencernaan,
laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, dan biomassa panen, dengan hasil
terbaik pada perlakuan Bm+Pp. Penambahan B. megaterium PTB 1.4 dan P.
pentosaceus E2211 diduga mampu meningkatkan daya cerna ikan lele karena B.
megaterium PTB 1.4 merupakan bakteri yang bersifat proteolitik dan amilolitik
sedangkan P. pentosaceus E2211 merupakan bakteri yang bersifat amilolitik.
Aplikasi kedua bakteri tersebut memberikan sinergi yang positif bagi kinerja
pertumbuhan ikan lele. Total bakteri pada saluran pencernaan meningkat pada
perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp dibandingkan kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa bakteri B. megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 mampu
memodifikasi dan mendominasi total bakteri saluran pencernaan. Respons imun
ikan lele baik sebelum maupun setelah uji tantang meliputi total eritrosit, kadar
hemoglobin, kadar hematokrit, total leukosit, aktivitas fagositosis, aktivitas
respiratory burst, dan aktivitas lisozim perlakuan Bm, Pp, dan Bm+Pp lebih baik
(P<0.05) dibandingkan kontrol. Total eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit ikan
lele yang terus meningkat di semua perlakuan di hari ke-35 dibanding hari ke-30
dan hari ke-0 serta menurun di hari ke-40 menunjukkan bahwa probiotik dapat
menstimulasi produksi eritrosit pada ikan lele untuk digunakan sebagai alat
transpor oksigen. Peningkatan total leukosit, aktivitas fagositik, dan aktivitas
respiratory burst terjadi pada hari ke-35 dibandingkan pada hari ke-30 dan hari
ke-0, hal ini menunjukkan bahwa ikan lele mengalami perlawanan serangan
bakteri patogen, dan menurun di hari ke-40 yang menunjukkan ikan lele
berangsur-angsur pulih. Bakteri patogen A. hydrophila ditemukan pada organ
ginjal dan hati ikan lele pada hari ke-30 di semua perlakuan, kemudian meningkat
pada hari ke-35. Pada hari ke-40, total bakteri A. hydrophila pada ginjal dan hati
ikan lele menurun menandakan ikan lele mengalami masa pemulihan pasca
infeksi A. hydrophila. Nilai total A. hydrophila terendah diperoleh pada perlakuan
Bm+Pp.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kombinasi probiotik B.
megaterium PTB 1.4 dan P. pentosaceus E2211 pada pakan dapat bekerja sinergis
dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan lele terhadap
infeksi A. hydrophila.
Collections
- MT - Fisheries [3019]