Identifikasi Gen Virulen dan Gen Penyandi Resistensi Antibiotika pada Bakteri Salmonella Enteritidis asal Peternakan Layer dan Broiler di Pulau Jawa
View/Open
Date
2019Author
Andesfha, Ernes
Indrawati, Agustin
Mayasari, Ni Luh Putu Ika
Metadata
Show full item recordAbstract
Banyaknya faktor virulen yang dimiliki oleh bakteri Salmonella merupakan
salah satu penyebab tingginya kasus salmonellosis di manusia dan hewan.
Pengobatan dan pencegahan salmonellosis umumnya menggunakan antibiotika.
Penggunaan antibiotika secara intensif berdampak pada munculnya bakteri yang
resisten. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi gen virulen dan
deteksi pola resistensi, gen penyandi resistensi serta mutasi pada gen penyandi
resistensi yang dimiliki S. Enteritidis. Dua puluh tujuh isolat Salmonella
Enteritidis yang merupakan isolat arsip berasal dari sampel feses dan usap kloaka
dari peternakan layer dan broiler di 5 provinsi di Pulau Jawa. Identifikasi gen
virulen dan gen penyandi resistensi menggunakan metode polymerase chain
reaction (PCR), deteksi sensitifitas antibiotika menggunakan metode agar dilusi
dan deteksi mutasi dengan DNA sekuensing.
Identifikasi gen virulen menunjukkan semua isolat S. Enteritidis (27/27)
memiliki gen virulen pada SPI-1 sampai SPI-5 yaitu gen invA, ssaQ, mgtC, spi4D
dan pipA serta memiliki spvB yang merupakan gen yang ada di plasmid. Semua
isolat (27/27) resisten terhadap eritromisin, dan terdapat 62.96% (17/27) isolat
resisten asam nalidiksat dan menunjukan penurunan kepekaan terhadap
siprofloksasin dan levofloksasin. Sensitifitas antibiotika bervariasi terhadap
amoksisilin, oksitetrasiklin, doksisiklin dan kolistin berturut-turut yaitu 3.7%,
11.11%, 7.4% dan 18.53%. Terdapat 8 isolat S. Enteritidis yang dikategorikan
sebagai Multi Drug Resistant (MDR). Identifikasi gen penyandi resistensi
menunjukan adanya ekspresi gen ereA (3.7%), ampC (100%), tetA (66.7%), tetB
(33.3%), qnrA (23.53%), qnrB (5.88%), qnrS (58.82%) dan gyrA (100%). Pada 17
isolat S. Enteritidis resisten asam nalidiksat ditemukan adanya mutasi pada
wilayah QRDR gen gyrA, dengan 76.47% (13/17) mutasi di asam amino 87.
Mutasi juga ditemukan pada asam amino 67, 83 dan 97. Keberadaan S. Enteritidis
yang memiliki gen virulen, resisten antibiotika, mengekspresikan gen penyandi
resistensi dan memiliki mutasi pada kromosom yang ditemukan di penelitian ini
dapat menyebabkan infeksi semakin sulit diobati dan dapat meningkatkan
kemungkinan penyebaran sifat resistensi secara horizontal dan vertikal.
Collections
- MT - Veterinary Science [931]