Melacak Kekerabatan Brucella melitensis yang Diisolasi dari Rumah Potong Hewan Ruminansia Kecil di Kabupaten Bogor.
View/Open
Date
2019Author
Widyasari, Difa
Pasaribu, Fachriyan Hasmi
Pribadi, Eko Sugeng
Metadata
Show full item recordAbstract
Brusellosis merupakan penyakit zoonotik yang telah menyebar ke seluruh
dunia dan memiliki dampak penting baik untuk kesehatan manusia maupun
hewan. Empat spesies dari Brucella yang menyebabkan penyakit pada manusia
dan hewan adalah Brucella abortus, B. suis, B. melitensis dan B. canis dengan B.
melitensis sebagai spesies yang paling patogen. Penyakit ini dapat menyebabkan
kerugian keuangan pada peternakan karena keguguran janin (abortus) dan
gangguan kesuburan pada ternak betina dan sumber penularan jika ternak jantan
sudah terinfeksi.
Penelitian ini menggunakan 46 contoh pemeriksaan dari Rumah Potong
Hewan ruminansia kecil Pemerintah Kabupaten Bogor di daerah Citaringgul
Sentul. Tiga puluh dua contoh limpa telah diperiksa sebelumnya dan telah
menunjukkan hasil positif ketika diuji dengan teknik CFT dan PCR, namun belum
dilakukan sekuensing. Empat belas contoh serum dan limpa diperiksa dengan
teknik yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan genetik
Brucella sp. menggunakan teknik PCR dengan primer pendek khusus untuk B.
melitensis, yaitu primer Mar dan primer EFQ1. Teknik pengklonaan telah
diterapkan sebelumnya pada lima contoh yang positif PCR dengan primer Mar
yang dilanjutkan dengan sekuensing. Pohon filogenik semua Contoh PCR
menggunakan primer Mar memberikan hasil homologi yang lebih dekat terhadap
B. abortus galur 33295 dengan No. Aksesi CP023214.1. yang berasal dari Contoh
Kerbau dari Italia. Contoh Nomor 97 pada penelitian sebelumnya tidak memiliki
perbedaan nukleotida dengan Contoh Nomor 13 pada Contoh tambahan. Hasil
pemeriksaan PCR menggunakan primer EFQ1 diperoleh negatif B. melitensis.
Perbedaan hasil PCR pada contoh uji sebelumnya disebabkan oleh
perbedaan master mixperangkat uji master mix dan primer yang digunakan.
Perbedaan master mix yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan kepekaan
yang didapatkan dari hasil pengujian. Penggunaan primer yang berbeda juga dapat
menyebabkan perbedaan hasil karena setiap primer dapat menguatkan sekuen
yang berbeda..
Collections
- MT - Veterinary Science [931]